Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa 5 Anak Adopsi CW Terkait Dugaan Penyekapan di Hotel

Kompas.com - 09/04/2018, 11:18 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Polda Metro Jaya kembali memeriksa lima anak CW alias Chandri Widharta (64) terkait kasus dugaan penyekapan yang menjerat namanya.

"Kami telah lakukan BAP tambahan terhadap ke 5 anak (korban)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Senin (9/4/2018).

Ia mengatakan, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui perilaku CW kepada kelima anak adopsinya selama bertahun-tahun tinggal di sejumlah hotel.

Sebelumnya pemeriksaan kelima anak adopsi telah dilakukan di Polres Jakarta Pusat sebelum kasus ini dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

"Pemeriksaan kelima anak adopsi dilakukan pada 5 April 2018," sebutnya.

Baca juga : CW dan 5 Anak Adopsi Menginap 10 Tahun di Hotel, Pegawai Diperiksa Polisi

Selain memeriksa kelima anak adopsi, lanjut Argo, polisi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap Reza Indragiri Amriel dari pihak Lembaga Perlindunhan Anak Indonesia (LPAI) yang telah melaporkan kasus ini. Meski demikian Argo tak menyebutkan garis besar materi pemeriksaan.

Sebelumnya polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus dugaan penyekapan yang dilakukan CW kepada lima anak adopsinya.

Baca juga : CW Lakukan Penyekapan atau LPAI Bikin Fitnah?

Salah satunya Yohana. Saat pertama kali melarikan diri dari hotel, anak adopsi Chandri berinisial FA (14) pergi ke rumah Yohana di kawasan Kramat, Senen, Jakarta Pusat.

Argo mengatakan, hingga saat ini polisi masih terus menelusuri kasus dugaan penyekapan ini. Sejumlah saksi rencananya akan dihadirkan untuk menggali ada tidaknya unsur pidana yang dilakukan CW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilage' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilage" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com