Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Ingin Ada Sistem Pantau Pemakaian Air Tanah di Setiap Rumah

Kompas.com - 10/04/2018, 14:04 WIB
Jessi Carina,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menginginkan ada sistem yang dapat memantau penggunaan air tanah di Jakarta. Tak hanya untuk memantau gedung, dia berharap sistem tersebut bisa memantau penggunaan air tanah hingga ke rumah petinggi partai.

Ide Sandiaga itu muncul saat dia diajak melihat banyak fitur yang ada di Telkom Living Lab Smart City Nusantara, di Jalan Gunung Sahari, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

Sandiaga mencoba berdiri di depan kamera pemantau yang ada di lab itu. Kamera memindai dan muncul nama Sandiaga di layar.

Baca juga : Upaya Stop Pemakaian Air Tanah yang Dimulai dari Rumah Mewah Sandiaga

Jika sistem ini bisa dibuat, Sandiaga ingin bisa terintegrasi juga dengan SKPD di Pemprov DKI. Misalnya, Dinas Sumber Daya Air, Dinas Perindustrian dan Energi, dan Satpol PP, agar bisa segera ditindaklanjuti.

Sandiaga mengatakan, sistem ini akan menunjukan data rumah dengan objektif. Siapapun yang melanggar akan terlihat.

"Kalau misalnya yang ke-zoom itu rumah saudara saya, atau rumah petinggi partai, kalau mereka melanggar ya harus ditertibkan. Itu yang kita harapkan ke depan," ujar Sandiaga.

Baca juga : Saat Sandiaga Potong Sendiri Pipa Air Tanah Rumahnya di Kawasan Elite

Sandi menilai, sistem seperti ini sangat mungkin untuk dibuat. Datanya bisa diperoleh dari data jumlah penghuni, dipadukan dengan penggunaan air PAM di rumah tersebut. Jika penggunaan air PAM-nya sangat kecil, maka kemungkinan rumah tersebut memiliki saluran air tanah.

"Air PAM kecil, orangnya banyak, masa enggak pada mandi di situ? Berarti dia ambil air tanah," ujar Sandiaga.

Baca juga : Saat Sandiaga Potong Sendiri Pipa Air Tanah Rumahnya di Kawasan Elite

Idenya ini bukan hanya menjadi tantangan bagi Smart City Nusantara, melainkan juga untuk Pemprov DKI Jakarta. Dalam kunjungan di Telkom Living Lab Smart City Nusantara, Sandiaga juga melihat berbagai fitur seperti e-puskesmas, e-pasar, hingga CCTV yang dilengkapi dengan face recognizing.

 

Kompas TV Pembangunan gedung baik untuk perkantoran mall hingga hotel di berbagai daerah sudah diketahui memang banyak menimbulkan masalah.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com