Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Henry Yoso soal Anaknya Diperiksa Polisi Terkait Narkoba

Kompas.com - 10/04/2018, 17:20 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pendiri Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) yang juga anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDI-P Henry Yosodiningrat, membenarkan anak keduanya, diperiksa Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Senin (9/4/2018).

Menurut dia, pemeriksaan tersebut berawal dari informasi yang beredar bahwa anaknya itu mengkonsumsi narkoba. Awalnya, Henry meragukan informasi tersebut. Namun, karena penasaran, dia menanyakan langsung kepada anaknya.

"Saya enggak yakin, karena saya lihat dari dia berperilaku, tidak ada perubahan. Kemudian dia ambil S2 hukum kuliahnya lancar, tinggal wisuda bulan depan. Akhirnya saya tanya, dia marah-marah dan enggak ngaku," ujar Henry saat dihubungi wartawan, Selasa (10/4/2018).

Mendengar jawaban anaknya itu, Henry makin curiga. Sebab, Henry mengatakan, anaknya tersebut memang pernah mengkonsumsi narkoba sekitar 20 tahun yang lalu.

Baca juga : Positif Narkoba, Anak Henry Yosodiningrat Dipulangkan

Henry mengaku, dia meminta bantuan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo untuk memeriksa anaknya.

"Kebetulan saya kenal baik dan dekat, saya ceritakan persoalannya. 'Saya minta tolong gimana caranya dengan cara yang baik anggotamu memastikan, ngecek anak saya ini'," ujar Henry.

Pada Selasa pagi, Henry mendapat kabar bahwa anaknya telah diperiksa di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya. Dia mengatakan, dari informasi yang didapatkan dari polisi yang memeriksa, anaknya negatif narkoba.

Namun, Henry tidak mengetahui jika informasi terbaru menyebut anaknya itu positif narkoba. Henry enggan menyebut nama anak keduanya itu.

"Dari mana anda tahu, saya sendiri belum tahu informasi. Saya dengar dia sudah keluar, enggak di Mapolda lagi. Secara resmi saya belum tahu dari Dirnarkoba, karena apa yang dilakukan hasil permintaan saya, tentunya akan dilaporkan ke saya," ujar Henry.

Sebelumnya dikabarkan anak kedua Henry Yosodiningrat diamankan polisi terkait dugaan pengguna narkotika.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membantah hal tersebut dan menyebut anak Henry hanya diperiksa. Hasilnya, anak Henry positif narkoba.

"Oleh anggota dibawa ke Mapolda. Sesuai permintaan orangtua dilakukan tes urine, hasilnya positif (narkoba). Tidak ditemukan obat terlarang yang ada padanya. Akhirnya dipulangkan, diserahkan ke orangtuanya untuk diperiksa ke dokter," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com