Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengubah Corat-coret Jadi Mural ala Petugas PPSU Kebayoran Lama

Kompas.com - 10/04/2018, 19:05 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) dikenal sebagai pahlawan kebersihan di Jakarta. Mereka selalu siaga membersihkan fasilitas umum yang kotor, tak terkecuali corat-coret atau aksi vandalisme di dinding pagar atau bangunan.

Petugas PPSU Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan, punya cara kreatif untuk membersihkan corat-coret di kelurahan tersebut, yaitu dengan mengubah corat-coret itu menjadi mural.

Yang bertugas menggambar mural tersebut ada tiga orang petugas PPSU, yaitu Sugiarto, Irwan, dan Tomo. Namun, petugas PPSU yang lainnya tetap ikut membantu.

Mereka mulai menggambar mural pada awal tahun ini.

Mural karya Petugas PPSU Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan.KOMPAS.com/NURSITA SARI Mural karya Petugas PPSU Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan.

"Awalnya itu kan kami ada tugas untuk bersihin coretan liar ya. Kalau kami tutup (cat warna polos), nongol lagi, nongol lagi. Akhirnya ada yang punya ide, sudah tutup aja pake mural," kata Sugiarto saat berbincang dengan Kompas.com.

Menurut Sugiarto, orang yang pertama kali punya ide menggambar mural itu yakni seorang staf Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Dodi. Staf kelurahan dan petugas PPSU itu akhirnya bahu-membahu membuat mural. Warga di sana juga turut membantu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, para petugas PPSU itu mengecat dinding-dinding penuh coretan dengan gambar flora, fauna, kegiatan olahraga, hingga ondel-ondel dan tarian betawi. Gambar pedagang kerak telor yang juga menjadi obyek mural.

Dinding-dinding yang digambari berada di jalan perkampungan hingga gang-gang sempit.

Petugas PPSU Kebayoran Lama Selatan juga mempercantik mural itu dengan tanaman hidroponik.

"Kami juga pasangin hidroponik, pohon hidroponik, kayak pohon-pohon sawi, kangkung, ada sedikit tamannya," kata petugas PPSU lainnya, Bahrudin.

Mural karya Petugas PPSU Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan.KOMPAS.com/NURSITA SARI Mural karya Petugas PPSU Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan.

Setiap kali menggambar mural, kata Sugiarto, mereka langsung menggoreskan kuas ke dinding, tanpa menggambar dulu di kertas. Sebab, konsep yang sudah dipikirkan terkadang berbeda dengan keinginan warga sekitar.

"Kadang-kadang kan kami dari sini konsepnya begini, begitu sampai lapangan, warga minta begitu, kan kami harus ganti," ucap Sugiarto.

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat mural di setiap dinding berbeda-beda. Yang dibutuhkan, lanjut Sugiarto, yakni mood yang bagus untuk menghasilkan gambar yang bagus pula.

"Yang namanya gambar begitu kan kami butuh feel, kadang-kadang lama, kadang tiga hari," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com