JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Agustino Darmawan mengatakan, pihaknya belum dapat membangun shelter di Kampung Kunir, Jakarta Barat.
Menurut Agustino, hambatannya adalah masalah ketersediaan lahan. "Kampung Kunir itu belum ada lokasi," ujar Agustino ketika dihubungi, Rabu (11/4/2018).
Agustino mengaku, sudah pernah mengecek langsung ke lapangan. Namun, ketika itu, dia melihat warga yang ada di sana lebih banyak pedagang. Jika demikian, kata dia, wewenang penataan ada pada Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah DKI Jakarta.
Baca juga : DKI Anggarkan Rp 21 M Bangun Selter di Bukit Duri, Kampung Aquarium, dan Kunir
Agustino mengatakan, dia akan memeriksa tempat itu lagi. "Nanti saya mau telisik kembali dari mana sih, waktu saya kunjungan ke sana, kok, banyak pedagangnya," ujar Agustino.
Hal ini berbeda dengan warga eks gusuran Kampung Akuarium yang sudah dibangunkan shelter. Bahkan, warga Akuarium yang bertahan di lokasi gusuran disebut sudah menempati shelter.
Pembangunan shelter dilakukan setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengundang warga dari 16 kampung yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota untuk rapat bersama.
Baca juga : Pemprov DKI Anggarkan Rp 4,9 Miliar di RAPBD 2018 untuk Shelter di Kampung Akuarium dan Kunir
Usai rapat, Anies memiliki poin-poin kesepakatan dengan warga. Kampung yang menjadi prioritas pembangunan shelter adalah Kampung Kunir.
"Yang nomor satu yang paling urgent kami akan membangun shelter untuk warga yang tinggal di Kampung Akuarium dan Kampung Kunir (Pinangsia)," kata Anies.