JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna transjakarta mengeluhkan sikap sebagian penumpang yang menghambat laju mereka saat akan naik ke bus.
Sebagian penumpang yang menghambat itu berdiri di pintu halte dan baru mau masuk saat ada kursi kosong di dalam bus, sementara penumpang lain yang mau naik bus terhalang di belakangnya.
Fenomena ini dirasakan benar oleh Hindra (35), pengguna harian transjakarta.
Karyawan swasta di kawasan Jakarta Pusat ini sering menemukan penumpang yang menahan diri masuk ke bus dan menyebabkan pengguna lain tidak bisa masuk di sejumlah halte besar.
"Saya kerap menemukan ini di halte-halte besar, seperti Harmoni dan Blok M, terlebih di jam sibuk," kata Hindra kepada Kompas.com, Rabu (11/4/2018).
Baca juga: Layanan Transjakarta Koridor IV Molor Dampak Uji Coba Underpass Matraman
Hindra mengaku pernah melihat kelakuan tak patut yang dilakukan penumpang lain, seperti menyerobot antrean naik bus kosong yang seharusnya jalur tersebut diperuntukkan bagi lansia dan penyandang difabel.
Peristiwa tersebut dia temukan di pintu Halte Harmoni untuk bus tujuan Kalideres.
Kebiasaan negatif para penumpang ini, lanjutnya, sudah berlangsung sejak dua tahun belakangan.
Baca juga: Macet di Matraman-Tambak, Transjakarta Mengular, Penumpang Turun Pesan Ojek Online
"Saya merasa terganggu dengan sikap sebagian penumpang transjakarta yang manja, cenderung menunggu bus kosong dan menghalangi orang di belakangnya, terutama yang memburu waktu," ujarnya.
Baca juga: Sandiaga Duga Tergulingnya Bus Transjakarta karena Human Error
Pengguna lain, Rendy (26), turut merasakan hal serupa.
Dia mengaku beberapa kali terpaksa merelakan bus yang semestinya bisa dinaiki, hanya karena terhalang barisan orang di depannya yang enggan memberi ruang bagi penumpang lain masuk ke bus.
"Cuma gara-gara tempat duduk, saya kelewatan dua bus begitu saja. Padahal lagi mau cepat-cepat berangkat, tetapi enggak ada yang masuk ke bus," ujar Rendy.
Baca juga: Sandiaga: Bus Transjakarta yang Terguling Berusia 14 Tahun
Ia mengatakan, belum pernah ada kejadian seperti yang diceritakan Hindra dan Rendy selama dia memantau operasional transjakarta.
"Belum pernah ada kejadian seperti itu di transjakarta," ucap Wibowo.
Baca juga: Kata Sandiaga, Transjakarta Terguling di Cawang karena Rem Mendadak
Menurut dia, dari pengalamannya selama ini, petugas aktif mengatur arus keluar masuk penumpang sehingga seharusnya tidak ada masalah.
Dia juga meyakini penumpang di barisan depan sudah terbiasa memberi ruang untuk penumpang lainnya masuk ke bus.
Pihaknya berharap, penumpang bisa sadar diri bahwa mereka sama-sama menggunakan fasilitas umum dan menimbulkan sikap empati terhadap sesama penumpang, salah satunya dengan memberi akses kepada yang terburu-buru dan tetap berlaku tertib saat antre.