Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut Lahan Wanita yang Mendatanginya Tak Kena Proyek MRT

Kompas.com - 11/04/2018, 21:20 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, lahan milik Sri Andayani tak masuk dalam trase proyek mass rapid transit (MRT).

Namun, Sri berharap agar lahannya yang berlokasi di Pasar Jumat, Jakarta Selatan, itu dibayar oleh Pemprov DKI.

"Ada juga yang minta dibebaskan meski tidak kena jalur MRT, seperti kemarin yang dimuat itu, ternyata dia tidak masuk ke dalam rencana pembebasan, tetapi dia pengen dibebaskan," ujar Anies di Balai Kota DKI, Rabu (11/4/2018).

Kendati demikian, Anies memastikan Pemprov DKI akan membayar semua lahan yang terdampak proyek MRT.

"Jadi semua yang menjadi kewajiban dari pemerintah yang belum ditunaikan, itu harus diselesaikan," kata Anies.

Baca juga : Dari Ciseeng, Wanita Ini Datangi Anies Minta Lahannya Dibayar

Pada Senin (9/4/2018) malam, seorang perempuan bernama Sri Andayani mendekati Anies seusai acara malam penghargaan kepada warga yang terdampak MRT di Hotel Le Meridien.

Sri mengaku keluarganya memiliki lahan seluas 643 meter persegi di Pasar Jumat yang kini jadi terminal sementara Lebak Bulus.

Lahan itu sudah diserahkan pada 2012 dan sebagian besar telah dibayarkan. Namun, menurut Sri, masih ada lahan seluas 57 meter yang belum dibayarkan.

Saat itu, keluarganya tak pikir panjang karena ingin membantu pembangunan MRT. Menurut dia, lahan itu baru dibayar belakangan dengan nilai hanya Rp 3.050.000 per meter.

Dengan nilai uang kecil, Sri yang sejak kecil tinggal di Pasar Jumat yang strategis itu kini tinggal di daerah Ciseeng.

Ia berkendara dari Ciseeng ke Jakarta untuk menemui Anies dan menagih bayaran untuk lahannya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Jadi Tersangka

Megapolitan
Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Pipa PDAM Bocor, Warga Serpong Tak Dapat Air Bersih Berjam-jam

Megapolitan
Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Antar Mobil Teman, Anggota Polres Jaktim Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Wanita Hamil di Kelapa Gading Bukan Dibunuh Kekasih, tapi Tewas Saat Berupaya Menggugurkan Janinnya

Megapolitan
Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Dukcapil DKI Sebut Setiap Warga Terdampak Penonaktifan NIK Dapat Pemberitahuan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com