JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah melaporkan, lalu lintas di sekitar underpass atau terowongan Matraman, Selasa (11/4/2018), lebih baik dibanding hari perdana pengoperasiannya pada Senin kemarin.
"Peningkatan kinerja lalu lintas di kawasan simpang Matraman, simpang Tambak, dan simpang Megaria cenderung membaik karena masyarakat sudah mengetahui pola pergerakan di kawasan tersebut," kata Andri dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Baca juga : Kadishub DKI Ingin Rambu di Underpass Matraman Ditambah
Andri menjelaskan, titik kemacetan di Jalan Proklamari dari simpang Tambak menuju Jalan Penataran sudah tak semacet kemarin lantaran tak ada lagi kendaraan yang memotong movable concrete barrier (MCB) atau pembatas beton atau berhenti untuk bertanya kepada petugas. Begitu pula di titik kemacetan simpang Tambak.
"Panjang antrean dari Jalan Tambak yang mengarah ke simpang Tambak juga terjadi penurunan yang sangat signifikan karena sudah dibolehkan pergerakan belok kanan ke arah timur," ujar Andri.
Andri klaim, saat jam puncak arus lalu lintas (06.00-08.00) panjang antrean kendaraan dari arah Jatinegara dan dari arah Salemba jauh lebih rendah dibandingkan hari pertama uji coba. Begitu pula dari arah Pramuka.
"Panjang antrian kendaraan dari arah Jalan Pramuka menuju simpang Tambak saat jam puncak (06.00-08.00) juga terjadi penurunan yang sangat signifikan. Antrean hanya mencapai flyover Pramuka," kata Andri.
Baca juga : Kemacetan Panjang seperti Kemarin Tak Lagi Terjadi di Matraman-Simpang Tambak Hari Ini
Dishub DKI Jakarta sebelumnya melakukan sejumlah rekayasa lalu lintas menyusul dioperasikannya underpass Matraman, Selasa kemarin. Rekayasa antara lain dilakukan di simpang Tambak dan Megaria. Kendaraan menuju Jalan Proklamasi yang tadinya satu arah, diberlakukan menjadi dua arah.
Rekayasa itu menyebabkan kemacetan panjang. Banyak warga mengeluh telat datang ke kantor karena terjebak kemacetan parah di lokasi itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.