Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Penyelamat bagi Koridor 13 Transjakarta...

Kompas.com - 12/04/2018, 15:00 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyopir bus dari Tosari menuju Ciledug pada Rabu (11/4/2018) malam terasa berbeda bagi Sandy Ferdian.

Malam itu, Sandy yang merupakan pengemudi bus transjakarta koridor 13 tersebut mengaku bisa menyetir lebih santai karena ada mobil pemandu.

"Jadi lebih terang dari biasanya, walaupun memang belum maksimal ya," kata Sandy Rabu malam.

Sejak dioperasikan pada Agustus 2017 lalu, bus koridor 13 transjakarta hanya sampai pukul 19.00 karena tak ada lampu penerangan.

Namun, mulai Rabu, PT Transjakarta mengerahkan mobil transjakarta cares-nya yang biasa mengangkut penumpang disabilitas untuk menjadi mobil pemandu jalan.

Mobil yang dipasangi strobo itu menjadi "penyelamat" dalam arti sebenarnya. Bagi penumpang, dengan beroperasinya bus hingga pukul 23.00, mereka merasa terselamatkan jika pulang malam.

"Penyelamat banget sih jadi bisa pulang malam naik bus kayak pagi-pagi," kata Nur Azizah, warga Cipadu, Tangerang, Rabu malam.

Azizah yang sehari-hari bekerja di Jalan Medan Merdeka Selatan ini biasanya pulang dengan kereta dari Stasiun Tanah Abang yang memakan biaya lebih banyak.

"Kalau malam naik ojek online dulu ke Tanah Abang bisa Rp 12.000, sampai Stasiun Pondok Ranji naik angkot lagi Rp 5.000. Tapi kalau naik bus kan cukup Rp 3.500, sama angkotnya Rp 4.000," kata Azizah.

Baca juga : Lampu Penerangan di Koridor 13 Selesai Terpasang Desember 2018

Hal yang sama dirasakan Fattah, penjaga toko di Harmoni, Jakarta Pusat. Fattah mengaku biasanya harus pulang dengan kereta dari Tanah Abang atau angkot C01 yang beroperasi ilegal melampaui trayek dan waktu operasinya.

"Kalau naik angkot lama sekali muter-muter, naik kereta yah suka gangguan, apalagi kalau kayak sekarang nih ada motor terlindas enggak bisa jalan," kata Fattah yang tahu informasi soal pengendara motor yang menabrak kereta di Pejompongan. Akibat insiden tersebut, kereta ke arah Serpong terlambat datang.

Mendorong inovasi

Mengenai mobil patroli ini, Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan bahwa langkah tersebut diambilnya setelah diminta oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

"Gagasan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kepada Transjakarta untuk menemukan solusi atas skema layanan koridor 13 di malam hari serta memenuhi permintaan pelanggan yang sedianya terbantu kehadiran jalan layang khusus Transjakarta," kata Budi, Rabu.

Sandiaga mengatakan, pihaknya mendorong inovasi dengan mengoperasikan mobil penerangan karena banyak desakan dari warga untuk mengoperasikan koridor 13 hingga malam hari.

"Ada yang bilang 'Pak kami membutuhkan sekali koridor 13' Saya bilang sama Pak Budi Kaliwono tolong dalam satu dua hari ada satu pemikiran dari Transjakarta yang yang cukup inovatif tapi pertama safety nggak boleh kompromi," kata Sandiaga.

Baca juga : Mulai Rabu Ini, Koridor 13 Beroperasi sampai Pukul 22.00

Ia mengatakan, masyarakat tak bisa dibiarkan menunggu lampu yang tak kunjung jadi. Adapun pengadaan lampu di koridor tersebut sudah sampai tahap penandatanganan kontrak dengan pemenang lelang. Pengerjaanmya diperkirakan selesai pada Desember 2018.

Meski baru satu bulan diuji coba, pengoperasian koridor 13 hingga pukul 23.00 ini dirasa membantu warga.

Apalagi, setiap harinya Transjakarta melayani 15.000 pelanggan untuk koridor 13 dengan rute Blok M-Ciledug, Pancoran Barat-Ciledug, Tosari-Ciledug, dan Ragunan-Ciledug.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com