Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilangnya Nyawa Maling Kotak Amal Masjid di Tangan Warga

Kompas.com - 13/04/2018, 07:05 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Enam orang warga mengeroyok AS (45) maling uang kotak amal hingga tewas di Masjid An-Nur, Cengkareng, Jakarta Barat pada Sabtu (7/4/2018) sekitar pukul 05.30 WIB.

Mereka adalah SY, SP, RF, MS, dan AB. Sementara seorang pelaku lainnya, AM, masih dalam pencarian polisi. Pengeroyokan terjadi usai waktu shalat Subuh

Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Barat AKP Rulian Syauri menjelaskan, awalnya marbut masjid menemukan tersangka saat mendengar suara dari dalam masjid. Kemudian ditemukan satu kantong kresek uang dan obeng yang diselipkan di celana tersangka.

"Marbut masjid lihat dia (korban) di dalam (masjid) dan dengar ada bunyi 'kletek'. Dia (korban) bawa kresek, dibawa ke keamanan. Dilihat di perutnya ada obeng. Warga yang lihat gemas, bablas (dikeroyok)," kata Rulian Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa (10/4/2018).

Baca juga : Curi Kotak Amal Masjid, Pria Tanpa Identitas Tewas Dikeroyok Warga

Keenam warga mengeroyok AS di dua lokasi, yaitu tangga masjid dan halaman depan masjid yang sudah masuk dalam gang komplek.

Selang 20 menit kemudian polisi datang dan AS sudah dalam kondisi tak bernyawa. Kemudian polisi langsung membawanya ke RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat untuk dilakukan visum.

Saat itu, polisi belum menemukan identitas pencuri. Setelah menyebarluaskan informasi pencarian akhirnya ditemukan keluarganya untuk segera izin melakukan autopsi.

Motif pengeroyokan

Pada kesempatan berbeda, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edi Suranta Sitepu mengatakan warga kesal karena masjid tersebut sudah sering kehilangan kotak amal.

"Adapun motif pengeroyokan dari pelaku, karena mereka kesal di masjid An-Nur sering kehilangan uang kotak amal," kata Edi di Mapolsek Metro Jakarta Barat pada Selasa.

Edi mengatakan kelima orang memukul AS hingga babak belur di tangga masjid. Sementara satu lainnya yakni AM yang masih dalam pencarian adalah orang terakhir yang memukul hingga tak bernyawa.

"Mereka memukul korban dengan menggunakan tangan kosong. Ada yang menendang (dan) ada yang diseret," kata Edi.

Dari kejadian ini polisi mengamankan lima orang pelaku pengeroyokan di Mapolres Metro Jakarta Barat. Mereka disangkakan dengan Pasal 170 KUHP tentang kekerasan dengan pengeroyokan, dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

Adapun barang bukti yang diamankan polisi yaitu satu kotak amal berbahan kayu warna krem, satu buah obeng, dan uang tunai Rp 1.800.000.


Kompas TV Pelaku pencurian ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia saat polisi tiba di lokasi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com