Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Bocah Korban Persekusi di Bekasi Utara Ditekan untuk Cabut Laporan Polisi

Kompas.com - 14/04/2018, 22:40 WIB
Setyo Adi Nugroho,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sudirman (50), orang tua bocah 13 tahun yang menjadi korban persekusi di Bekasi Utara mendapatkan tekanan dari sejumlah warga akibat laporannya ke pihak kepolisian. Warga meminta Sudirman mencabut laporannya terkait peristiwa yang menimpa anaknya tersebut.

"Tadi ada tokoh masyarakat dan orang tua (pelaku) datang (ke rumah). Tapi saya sedang bekerja jadi tidak ketemu. Intinya minta diselesaikan kekeluargaan, minta laporan dicabut, ada surat perjanjian," ucap Sudirman saat dihubungi, Sabtu (14/4/2018).

Namun, Sudirman menyerahkan proses ini kepada kepolisian dan juga Komisi Perlindungan Anak Daerah Kota Bekasi yang mendampingi kasus ini.

"Ini kan baru proses. Kita ikuti sajalah. Tidak mungkin segampang itu (jalur damai dan cabut laporan)," ucap Sudirman.

Baca juga : Ditelanjangi dan Diarak, Korban Persekusi di Bekasi Alami Trauma

Sudirman juga mendengar dari pihak tersangka persekusi akan melaporkan balik anaknya. Ini karena mereka menjadi korban pencurian jaket saat kejadian.

Menanggapi hal ini. Sudirman juga tidak gentar. Ia yakin, AJ (12). anaknya yang menjadi korban persekusi, bukan pelaku yang mengambil jaket tersebut.

"Biar saja (dilaporkan balik). Anak saya kan tidak salah, CCTV juga ada. Yang ambil juga temannya," ucap Sudirman.

Ia menceritakan kondisi AJ sampai saat ini masih mengurung diri di kamarnya. Sejak kejadian pada Minggu (8/4/2018), AJ tidak bersekolah karena trauma.

"Mungkin baru Senin besok mulai masuk sekolah. Dari KPAD juga sudah melakukan konseling dan bimbingan," ucap Sudirman.

Baca juga : Polisi Tangkap Pelaku Persekusi Bocah yang Ditelanjangi di Bekasi

Sebelumnya, AJ dan H ditelanjangi karena dituduh mengambil jaket milik warga bernama Nur alias Tuyul. AJ bahkan diarak menuju rumahnya yang berjarak kurang lebih 700 meter dari  depan masjid Al Abror, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Saat diarak, AJ dipukul, dijambak, dan dipiting mengunakan lengan oleh Nur dan beberapa warga. Warga lain yang melihat berusaha menyelamatkan AJ dari Nur. Namun, warga sudah terlanjur emosi, sehingga upaya itu tak berhasil. 

AJ dan H kemudian dibawa ke rumah Ketua RW setempat. Setelah melalui proses mediasi, massa kemudian membubarkan diri. Korban kemudian dibawa pulang orangtuanya.

Pada Jumat (13/4/2018), Polres Metro Bekasi Kota menangkap Nur alias Tuyul (40) serta masih mengejar dua tersangka lainnya dalam kasus persekusi ini. Akibat perbuatannya, pelaku dikenakan pasal 170 KUH Pidana mengenai melakukan kekerasan bersama-sama di muka umum. Ancaman penjara maksimal 5 tahun dan 10 tahun jika menyebabkan kematian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com