JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah bangunan bergaya oriental berdiri megah di kolong Tol Pelabuhan, tepatnya di Gang 21, Warakas, Jakarta Utara. Bangunan itu tampak kontras dibandingkan padatnya rumah warga di sekitarnya.
Dilihat dari luar, banyak orang yang mengira bangunan tersebut merupakan klenteng atau vihara.
Di luar dugaan, bangunan yang didominasi warna merah dan hijau itu merupakan sebuah masjid yang bernama Babah Alun.
"Memang banyak yang tidak mengira kalau ini masjid, tetapi klenteng," kata Muntaha, penjaga masjid tersebut yang ditemui Kompas.com, Senin (16/4/2018).
Baca juga : Sandiaga Jalankan Program One Masjid, One Community, One Bisnis
Muntaha menuturkan, masjid tersebut didirikan oleh Jusuf Hamka, seorang mualaf keturunan Tionghoa yang tercatat sebagai Komisioner Independen PT Citra Marga Nusaphala Persada, perusahaan yang membangun sejumlah jalan tol di Indonesia.
Nama Babah Alun juga diambil dari sosok Jusuf Hamka. "Babah itu artinya bapak, sedangkan Alun nama panggilan Pak Jusuf waktu kecil. Jadi mengabadikan namanya lah" kata Muntaha.
Muntaha menjelaskan, arsitektur oriental yang digunakan dalam pembangunan masjid tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, hal itu merupakan bentuk akulturasi antara kebudayaan China, Indonesia, dan Islam.
"Kami buat begini supaya enggak ada gap antara yang China dengan pribumi, Islam, dan orang lain. Jadi kita ada kesamaan, istilahnya Bhinneka Tunggal Ika lah," kata Muntaha.
Pintu masuk masjid tersebut mengingatkan pada pintu perguruan yang ada di film-film kungfu.
Masjid itu pun berdindingkan relief berwarna hijau yang bermotif oriental. Masjid itu juga berbentuk segi delapan, tidak seperti masjid pada umumnya yang berbentuk segi empat.
Kubah yang menjadi ciri khas masjid juga tidak ditemukan di bangunan yang didirikan sejak Agustus 2017.
"Mentok ke kolong tol, jadi kubahnya enggak bisa tinggi-tinggi," kata Muntaha.
Saat ini, masjid berkapasitas sekitar 400 orang itu sedang dalam tahap penyelesaian akhir. Muntaha mengatakan, masjid tersebut rencananya dapat beroperasi pada Bulan Ramadhan mendatang.
"Iya ini lagi dikejar Bulan Puasa. Alhamdulillah tadi listrik sudah masuk, terus ini lagi bikin pagar. Insya Alllah Bulan Puasa bisa mulai (beroperasi), kata Muntaha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.