Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Akuarium Dibangun Kembali, Bagaimana Nasib Gusuran Lainnya?

Kompas.com - 18/04/2018, 12:42 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, tidak semua permukiman yang digusur bisa dibangun kembali seperti Kampung Akuarium. Ia menyebut, tak semua keinginan warga bisa dituruti.

"Semuanya tidak mungkin bisa dituruti kayak dulu lagi, enggak bisa kan? Karena itu rumahnya enggak sehat. Harus disesuaikan dengan kekinian, dilihat aspek kesehatannya juga, dilihat aspek pendidikannya juga," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Sandiaga kembali menyampaikan, upayanya dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengembalikan Kampung Akuarium berdasarkan prinsip keadilan.

Namun, keadilan yang dimaksud tak berlaku bagi semua warga gusuran. Ia berjanji akan mendengar aspirasi warga. "Jangan hanya maunya Pemprov, jangan hanya maunya rakyat," kata Sandiaga.

Baca juga : Kalau Ada Gubernur Terpilih lalu Kampung Akuarium Dibubarkan, Warga Sakit Hati Lagi

Penataan kampung kumuh ke depan dilakukan dengan community action plan. Rencananya, ada 16 RW kumuh yang ditata.

Sandiaga mengatakan, payung hukum dan anggaran akan direvisi untuk meloloskan program kampung kumuh ini.

"Kita ingin warga aktif berpartisipasi. Itu yang ingin kita hadirkan, bahwa ada rasa ketidakadilan di masyarakat dan Pemprov ingin mengembalikan rasa keadilan tersebut," ujar Sandiaga.

Laporan pelanggaran HAM dalam kasus penggusuran di DKI Jakarta yang dirilis Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta pada 2017 mencatat, angka korban penggusuran tertinggi ada pada masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Baca juga : Demi Mereka yang Bertahan di Kampung Akuarium...

Selama dua tahun Ahok menjabat, ada 25.533 korban gusuran. Pada 2016 ada 193 kasus penggusuran dengan jumlah korban 5.726 keluarga dan 5.379 unit usaha.

Sementara itu, pada 2015, ada 113 kasus penggusuran dengan korban sebanyak 8.145 keluarga dan 6.283 unit usaha.

Sejumlah pengguran masif yang terjadi dalam tiga tahun terakhir, yakni di Kampung Pulo, Bukit Duri, Bidaracina, dan Cawang Ciliwung untuk program normalisasi Sungai Ciliwung. Ada pula Kampung Akuarium atau Pasar Ikan, Kalijodo, Pinangsia, dan Rawajati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com