Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Warna-warni Perkampungan di Jakarta Utara

Kompas.com - 18/04/2018, 18:14 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu belakangan ini, pengecatan kawasan permukiman seolah menjadi tren di Jakarta Utara. Sudut-sudut permukiman yang awalnya tampak tidak terurus dan gersang disulap jadi warna-warni.

Di Jakarta Utara, sedikitnya ada tiga kawasan permukiman atau kampung warna-warni yang mencuri perhatian, yaitu kampung warna-warni di Kamal Muara, Gang Nangka di Papanggo, dan Kampung Anies-Sandi di Tanjung Priok.

Kawasan itu kini menjadi spot yang instagrammable. Namun bukan itu motif utama warga melakukan pembenahan. Warga di setiap kawasan itu punya motivasi lebih dalam mempercantik tempat tinggalnya, mulai dari strategi memenangkan lomba, hingga upaya mengubah stigma negatif.

Warga bergotong-royont mengecat jalan di pemukiman RW 04 Kamal Muara, Jakarta Utara, Rabu (14/3/2018).KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Warga bergotong-royont mengecat jalan di pemukiman RW 04 Kamal Muara, Jakarta Utara, Rabu (14/3/2018).

RW 04 Kamal Muara

Perkampungan nelayan di RW 04 Kamal Muara menjadi pionir pengecatan kampung warna-warni di Jakarta Utara. Pengecatan yang diinisiasi Lurah Kamal Muara Dwi Panji Forkiantoro itu dimulai 13 Maret lalu.

Kasie Pemerintahan dan Ketertiban Kelurahan Kamal Muara Nur Soleh mengatakan, pengecatan tersebut dilakukan untuk menghilangkan kesan kumuh di kawasan tersebut.

"RW 04 ini salah satu yang disebut paling kumuh di Jakarta. Kami berusaha mengubah dengan cara kami buat kampung pelangi," kata Nur Soleh kepada Kompas.com.

Soleh menjelaskan, kegiatan itu diikuti secara sukarela ratusan warga. Kaleng-kaleng cat juga didapat dari sumbangan warga sekitar tanpa titipan sponsor.

"Enggak, kalau di luar kota mungkin ada ya yang kampung warna-warni ini disponsorin sama perusahaa cat. Kalau kami maunya murni kolaborasi partisipasi warga," kata Soleh.

Pemandangan warna-warni di Gang Nangka juga terlihat di dinding rumah warga dan pot-pot tanaman.KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Pemandangan warna-warni di Gang Nangka juga terlihat di dinding rumah warga dan pot-pot tanaman.

 Gang Nangka, Papanggo

Gang Nangka yang beralamat di RW 02, Papanggo, Tanjung Priok, juga menjadi salah satu kawasan permukiman yang mengusung konsep kampung warna-warni di Jakarta Utara.

Berbeda dengan RW 04 Kamal Muara yang dikenal kumuh, Gang Nangka punya rekam jejak mentereng di bidang kebersihan lingkungan.

Ketua RT 014/02 Papanggo Asih Daryono mengatakan, tempat tinggalnya itu merupakan langganan juara lomba kebersihan di berbagai tingkat. Lomba itu pula yang menginspirasi warga di sana untuk menyulap tempat tinggal mereka menjadi warna-warni.

"Karena perkembangan kami sering ikut lomba, kami pingin beda. Coba diwarna-warni barangkali dengan begini kan beda dari yang udah-udah. Alhamdulillah pada senang," katanya.

Asih bercerita, 200 warga terlibat langsung dalam proses pengecatan yang dilakukan pada awal 2018. Semua dana untuk pengecatan juga berasal dari kas RT dan kantong pribadi warga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com