Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedor Pintu Tak Ada Jawaban, Satpol PP Minta Ketua RT dan Warga Jadi Saksi Penutupan Diskotek Exotic

Kompas.com - 19/04/2018, 11:37 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Satpol PP melakukan penyegelan Diskotek Exotic, Mangga Besar, Jakarta Pusat, Kamis (19/4/2018) sekitar pukul 08.35.

Sebanyak 30 anggota Satpol PP wanita turun menyegel dan disaksikan warga bersama Ketua RT 013 Ahmad Goji.

"Kami minta Bapak saksikan kami untuk melakukan kegiatan ini. Sebagai saksi kami, lihat dulu, Pak," kata salah satu petugas Satpol PP, Lusy, di lokasi.

Ketua RT bersama anggota Satpol PP ikut membacakan isi kalimat penyegelan yang ada di stiker. Goji menandatangani surat pernyataan kesaksian bahwa Exotic yang berada di wilayahnya telah disegel.

Baca juga: 30 Petugas Satpol PP Wanita Gedor Pintu, lalu Segel Diskotek Exotic

 

Satpol PP wanita diturunkan untuk menutup diskotek Exotic pada Kamis (19/4/2018).RIMA WAHYUNINGRUM Satpol PP wanita diturunkan untuk menutup diskotek Exotic pada Kamis (19/4/2018).

Hal ini dilakukan lantaran tak ada satu pun pihak manajemen Exotic yang ada di lokasi. Mereka telah berusaha menghubungi dan menggedor pintu utama, tetapi tidak ada jawaban.

"Saya tahunya (soal penutupan) dari selentingan saja. Pada dasarnya masalah di sini saya enggak tahu. Saya sebagai pengurus yang penting di sini aman," kata Goji.

Baca juga: Pegawai Diskotek Exotic: Teman-teman Saya "Nangis" Semua, Sekarang Pengangguran...

Exotic masuk dalam daftar rekomendasi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI untuk ditutup. Sebab, telah ditemukan pengunjung, Sudirman (41), yang meninggal dengan dugaan overdosis akibat narkoba pada Senin (2/4/2018).

Diskotek tersebut menerima surat pencabutan tanda daftar usaha pariwisata (TUDP) atau izin usaha dengan batas menutup operasional pada Rabu (18/4/2018). Namun, Exotic telah menutup lebih dulu pada Minggu (15/4/2018).

Kompas TV Pemprov DKI menutup Diskotek Exotic di wilayah Pangeran Jayakarta, Sawah Besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com