Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Daripada Bengong dan Main HP di KRL, Lebih Enak Baca Buku..."

Kompas.com - 22/04/2018, 13:16 WIB
Nursita Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana berbeda cukup terasa di dalam kereta rel listrik (KRL) nomor 1100 jurusan Jakarta Kota-Bogor, Minggu (22/4/2018).

Ratusan orang berkaus biru bertuliskan 'keREADta' menyebar di 12 gerbong kereta tersebut. Masing-masing dari mereka tampak membaca sebuah buku. Ada yang membaca sambil duduk, ada pula yang berdiri.

Mereka adalah relawan pegiat literasi yang tergabung dalam LokomoTim, yakni Yayasan Taman Baca Inovator, Indoreadgram, dan Booktube Indonesia.

Salah satu relawan, Mitha (25), mengaku sering membaca buku di dalam KRL. Sambil menunggu tiba di stasiun tujuan, dia memanfaatkan waktunya untuk membaca.

Baca juga : Saat Sejumlah Model Menyemarakkan Hari Kartini di Stasiun dan KRL...

"Daripada bengong, buang waktu, dan main HP (handphone), lebih enak baca buku. Apalagi kalau jaraknya jauh, kalau baca buku kan enggak kerasa," ujar Mitha di dalam KRL.

Karyawan swasta yang biasa menggunakan KRL dari Tebet menuju Tanah Abang ini selalu membaca buku saat kereta yang ditumpanginya kosong.

Mitha mengaku selalu membawa 1 atau 2 buku di dalam tasnya.

Relawan lainnya, Jevi Zalesti (19), juga memiliki kebiasaan membaca buku di waktu lengang. Mahasiswi sebuah perguruan tinggi di Jakarta itu bahkan memiliki target membaca buku setiap harinya.

"Kalau saya, baca buku itu satu hari minimal satu halaman, mau itu buku pelajaran, maupun novel," kata Jevi.

Baca juga : Perjalanan KRL Tangerang-Duri Ditambah pada Pagi Hari

Hari ini, Mitha, Jevi, dan ratusan relawan pegiat literasi lainnya mengampanyekan aksi membaca buku di dalam KRL dari Stasiun Jakarta Kota sampai Stasiun UI dalam rangka hari buku sedunia.

Mereka menyapa para penumpang KRL untuk ikut membaca buku. Bahkan, ada relawan yang mengajari anak-anak membaca di dalam KRL.

Kampanye membaca buku ini bertujuan membangun kesadaran masyarakat, khususnya pengguna KRL, untuk memiliki kebiasaan membaca buku.

Vice President Corporate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), Eva Chairunisa, mengatakan, ada sekitar 400 relawan pegiat literasi yang mengikuti kampanye membaca buku di dalam KRL ini.

Eva berharap kegiatan ini mendorong masyarakat untuk membaca buku.

"Dalam menggunakan transportasi KRL, biasanya pengguna akan punya cukup waktu selama dalam perjalanan. Akan sangat disayangkan bila waktu yang ada tidak digunakan untuk membaca. Aksi ini tentu bisa menjadi inspirasi bagi penumpang KRL untuk memanfaatkan waktu selama dalam perjalanan," kata Eva.

Kompas TV Konsep TOD membuat harga rumah tetap terjangkau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com