Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan Waktu Ganjil Genap Sudirman-Thamrin Diharapkan Ubah Perjalanan Warga

Kompas.com - 23/04/2018, 11:06 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono berharap kebijakan menambah waktu sistem ganjil-genap di Jalan Sudirman-Thamrin bisa mengubah pola perilaku perjalanan warga Jakarta.

Kebijakan tersebut diuji coba pada Senin (23/4/2018) dari waktu semula pukul 07.00-10.00 menjadi dimajukan pukul 06.00-10.00.

Bambang mengatakan, dengan kebijakan ini masyarakat diharapkan berangkat lebih pagi.

"Supaya pola pergerakan berubah dan intinya berbagi beban agar berangkat lebih pagi sekitar pukul 05.00. Jadi, supaya lalu lintas lebih lancar," ujar Bambang saat ditemui di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Senin pagi.

Baca juga: Uji Coba Perpanjangan Waktu Ganjil Genap di Sudirman-Thamrin Dimulai Hari Ini

Perubahan waktu ganjil genap itu tujuannya untuk mencegah penumpukan volume kendaraan di ruas Cawang pada pukul 06.00-09.00 yang disebabkan penerapan sistem ganjil genap di sejumlah tol, seperti Cikampek dan Cibubur, beberapa waktu yang lalu.

Volume capacity ration (VCR) atau perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas jalan di ruas Cawang, kata Bambang, lebih dari 1.

Adapun VCR normal berada di angka 0,5 dan 0,6 atau dengan kecepatan kendaraan yang melintas sekitar 50 kilometer per jam hingga 60 kilometer per jam.

Baca juga: Tak Ada Tilang Saat Uji Coba Penambahan Waktu Ganjil-Genap di Sudirman

Bambang berharap, masyarakat tidak berpikir penambahan waktu ganjl genap dilakukan untuk membatasi perjalanan warga.

"Ini kebijakan untuk mengatur masyarakat berbagi beban jam berangkat supaya bisa lancar dan nyaman. Kami juga berharap terjadi perpindahan dari mobil pribadi ke angkutan umum karena sebentar lagi akan dioperasikan LRT, MRT," ujar Bambang.

Sebelumnya, uji coba penambahan waktu ganjil genap di Sudirman-Thamrin digelar mulai 23 April hingga 4 Mei 2018.

Selama uji coba, kendaraan berpelat nomor yang tidak sesuai tanggal tidak akan dilakukan penindakan. Uji coba penambahan waktu ganjil genap ini hanya diberlakukan pada pagi hari.

Kompas TV Pemberlakuan ganjil genap di Pintu Gerbang Cibubur 2 pada hari kedua berjalan lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com