Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejati Tunggu Pelimpahan Tahap II Berkas Perkara Rekan Bisnis Sandiaga

Kompas.com - 23/04/2018, 20:56 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasi Penkum Kejati DKI Jakarta Nirwan Nawawi mengatakan, hingga kini pihaknya masih menunggu pelimpahan tahap dua kasus penggelapan lahan yang menjerat nama rekan bisnis Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, Andreas Tjahjadi.

"Nah, sekarang pihak Polda Metro Jaya kapan mau serahkan pelimpahan tahap duanya (tersangka dan barang bukti) ke kejaksaan," ujar Nirwan saat dihubungi, Senin (23/4/2018).

Nirwan melanjutkan, pelimpahan tahap dua ini harus dilakukan setelah Kejati DKI menyatakan berkas perkara Andreas lengkap.

Baca juga: Polisi Akan Sita Uang Rp 3,4 Miliar dari Rekening Andreas Tjahjadi

"Dalam hal ini, kami sudah sampaikan ke penyidik, berkas perkara yang sudah dilimpahkan telah memenuhi syarat formil dan materiil. Maka itu, pada 5 Maret 2018 itu kami menerbitkan format P21, bahwa berkas itu sudah lengkap," katanya. 

Pihaknya berharap pelimpahan tahap dua dapat segera dilakukan guna mempercepat proses persidangan kasus ini.

"Kapan Polda Metro Jaya mau melimpahkan tersangka dan barang buktinya. Kalau sudah dilimpahkan, baru kami limpahkan ke pengadilan (untuk disidangkan)," ujar Nirwan. 

Baca juga: Polisi: Andreas Tjahjadi Sebut Sandi Dalam BAP Kasus Penggelapan Lahan

Andreas dan Sandiaga Uno dilaporkan Fransiska Kumalawati ke Polda Metro Jaya pada akhir tahun 2017 dengan tuduhan menggelapkan uang hasil likuidasi sebuah perseroan yang melibatkan mereka berdua dalam struktur kepengurusannya.

Polisi telah menetapkan Andreas menjadi tersangka.

Mengenai hal ini, Fransiska mempertanyakan mengapa polisi menganggap Sandiaga tidak terlibat.

Baca juga: Polisi Limpahkan Berkas Perkara Andreas Tjahjadi ke Kejaksaan

Padahal menurutnya, saat itu, Sandiaga merupakan salah satu pemegang saham PT Japirex.

Fransiska mengaku memiliki bukti Sandiaga terlibat dalam kasus itu. Dia berharap polisi kembali menyelidikinya.

Kompas TV Fransisca: Kasus Sandi Tak Ada Unsur Politisasi (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com