Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekayasa Lalin di Simpang Ciledug, Kendaraan Tak Bisa Langsung Belok Kanan

Kompas.com - 24/04/2018, 18:18 WIB
Nursita Sari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan memberlakukan rekayasa lalu lintas di simpang Ciledug, yakni persimpangan antara Jalan Ciledug Raya dan Jalan Ulujami Raya mulai Selasa (24/4/2018).

Kendaraan dari arah Jalan Ulujami Raya menuju Kebayoran Lama tidak bisa langsung belok kanan, melainkan harus belok kiri terlebih dahulu dan berputar di depan Kantor Pajak Pratama Kebayoran Lama.

Begitu pun dengan kendaraan dari arah Ciledug yang hendak menuju Jalan Ulujami Raya. Kendaraan tidak bisa langsung belok kanan, tetapi harus lurus terlebih dahulu dan berputar di depan Pasar Cipulir, kemudian belok kiri ke Jalan Ulujami Raya.

Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan, uji coba rekayasa lalin tersebut akan dilakukan selama sepekan ke depan setelah melakukan sosialisasi sebelumnya.

Baca juga : Menanti Normalisasi Kali Angke untuk Bebaskan Ciledug dari Banjir

Berdasarkan hasil pantauan sementara saat rekayasa lalu lintas itu mulai diuji coba, Tri menyebut harus ada pelebaran jalan di sana.

"Ternyata harus ada yang dilebarkan jalannya. Kami akan bersurat ke Sudin Bina Marga untuk pembebasan lahannya," ujar Tri melalui keterangan tertulis.

Kepala Seksi Lalu lintas Sudin Perhubungan Jakarta Selatan Argentumaura menyampaikan, rekayasa lalu lintas tersebut diuji coba untuk memperlancar arus lalu lintas di simpang Ciledug.

Untuk memastikan tak ada kendaraan yang langsung belok kanan, Sudin Perhubungan Jakarta Selatan telah memasang movable concrete barrier (MCB) di simpang Ciledug.

"Persimpangan sudah ditutup dengan MCB. Semoga ke depannya arus lalu lintas di persimpangan Jalan Ciledug Raya dengan Jalan Ulujami Raya menjadi semakin lancar," kata Argentumaura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com