Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[FAKTA] Viral Pengemudi Ojek "Online" Wanita Dipaksa "Squat Jump" Saat Demo di DPR, Pelaku Minta Maaf

Kompas.com - 25/04/2018, 15:06 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

fakta

fakta!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini benar.

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video yang menampilkan seorang wanita yang merupakan pengemudi ojek online Gojek melakukan squat jump di antara pengemudi lainnya saat aksi unjuk rasa di depan gedung DPR RI pada Senin (23/4/2018).

Sejumlah pengemudi ojek online disebut melakukan sweeping terhadap rekan mereka yang tetap mengangkut penumpang saat demo berlangsung. Kejadian tersebut benar adanya alias fakta.


Narasi yang beredar

Video tersebut banyak disebarkan melalui media sosial dan juga di Youtube. Salah satunya akun Boi Girsang di Youtube yang mengunggah video tersebut, seperti di bawah ini:


Ada juga video yang diunggah oleh pemilik akun Facebook bernama Restuningsih Wiwi. Video tersebut telah lebih dari 200 kali dibagikan.

Dalam video tersebut terlihat seorang pengemudi wanita lain berjaket Grab mengawasi dan berteriak kepada pengemudi wanita berkerudung cokelat yang tengah melakukan squat jump. Korban persekusi tersebut kedapatan mengantarkan penumpang saat demo berlangsung.

Usai melakukan squat jump, wanita tersebut diperbolehkan pergi dari kerumunan driver, namun wanita berjaket Grab itu masih terus meneriakinya.


Penelusuran dan verifikasi

Menanggapi hal ini, pihak Grab mengaku telah mengetahui kejadian tersebut. Peristiwa tersebut benar terjadi saat demo para pengemudi ojek online. 

"Kami mengetahui kejadian tersebut dan akan menindak sesuai dengan kode etik mitra pengemudi," ujar Marketing Director Grab Indonesia, Mediko Azwar saat dihubungi, Rabu, (25/4/2018).

Meski demikian, Mediko masih melakukan penelusuran apakah benar pengemudi tersebut merupakan mitra resmi Grab. Menurut Mediko, pihaknya masih kesulitan menemukan plat nomor dan identitas pengemudi.

"Kami akan cek. Tapi Biasanya kalau seperti itu sesuai dengan kode etik kami akan lakulan suspend. Nanti saya cek dulu apakah dilakukan suspend sementara atau permanen," lanjutnya.

Menurutnya, sebelum menjadi mitra Grab, para pengemudi ini sudah dijelaskan mengenai kode etik dalam bekerja termasuk larangan berlaku provokatif.

"Mereka sudah menandatangani perjanjian soal kode etik itu pada saat kontrak. Ini juga untuk menjaga kualitas layanan kami," sebutnya.

Sementara itu, Humas PT Gojek Indonesia Rindu Ragillia akan melakukan pengecekan.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Tak Hanya Kader, PKS juga Usulkan Anies dan Eks Kapolda Masuk Bursa Bacagub DKI

Megapolitan
Tak Lagi Dapat 'Privilege' KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Tak Lagi Dapat "Privilege" KTP Jakarta, Warga: Akses Pendidikan dan Kesehatan Jangan Jomplang

Megapolitan
Warga 'Numpang' KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Warga "Numpang" KTP DKI: Pelayanan di Jakarta Itu Enak Banget, Administrasinya Enggak Ribet...

Megapolitan
Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilkada Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com