Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencuri 14 Laptop di SMP Muhammadiyah Koja Pakai Uang Penjualan untuk Beli Narkoba

Kompas.com - 26/04/2018, 15:22 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulyadi, salah seorang pelaku pencurian 14 unit laptop di SMP Muhammadiyah 14 Koja, mengaku akan menggunakan uang hasil penjualan laptop curian untuk membeli narkoba.

Hal itu diungkapkannya saat ditanyai polisi di Mapolsek Koja, Jakarta Utara, Kamis (26/4/2018).

"Iya, sebagian buat beli sabu-sabu," kata Mulyadi.

Kapolsek Koja Kompol Agung Wibowo mengatakan, polisi pernah menangkap Mulyadi karena terlibat kasus penyalahgunaan narkoba.

Kepada polisi, Mulyadi juga mengaku telah mengonsumsi sabu-sabu dalam beberapa waktu terakhir.

Baca juga : Tukang Bersih-bersih Sekolah Curi 14 Laptop di SMP Muhammadiyah Koja

Sementara itu, Mulyadi menyatakan uang hasil penjualan laptop curian juga untuk membantu salah seorang anggota keluarga Mangsur, pelaku lainnya.

"Buat saudaranya Mangsur, ada yang butuh. Saya juga enggak tahu butuh buat apa," katanya.

Mulyadi dan Mangsur sudah ditangkap polisi sebelum sempat menikmati uang hasil penjualan laptop tersebut.

Agung mengatakan, keduanya baru menerima Rp 500 ribu dari penjualan laptop tersebut. Mereka juga baru berhasil menjual 11 laptop dari 14 laptop yang dicuri.

"Menurut pengakuannya, dari 11 laptop yang sudah terjual yang bersangkutan belum terima uang kecuali tersangka Mangsur dia baru terima Rp 500 ribu dari seseorang," kata Agung.

Baca juga : Jelang UNBK, SMP Muhammadiyah 14 Koja Kehilangan 14 Laptop

Saat ini, polisi masih memburu seseorang bernama Abang yang diduga merupakan penadah laptop-laptop curian tersebut.

Akibat perbuatannya, Mulyadi dah Mangsur dijerat Pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana dan diancam hukuman lima tahuh kurungan penjara.

Sebelumnya, SMP Muhammadiyah 14 yang beralamat di Koja, Jakarta Utara, kehilangan 14 unit laptop pada Senin (23/4/2018). Padahal, laptop-laptop tersebut disiapkan untuk pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang digelar pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com