Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Atribut #2019GantiPresiden di Kerumunan Massa Demo Hari Buruh

Kompas.com - 01/05/2018, 15:33 WIB
Rima Wahyuningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Atribut demo yang memuat tanda pagar #2019GantiPresiden terlihat di tengah kerumunan massa unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day di Jalan Merdeka Barat, Selasa (1/5/2018).

Koordinator Lapangan Barisan Pelopor Federasi Serikat Pekerja Aneka Sektor Indonesia Yumanan mengatakan, informasi dalam tagar tersebut termasuk tuntutan mereka.

"(Tuntutannya) ganti presiden 2019. Cabut Perpres No 20 Tahun 2018 tentang pengunaan tenaga kerja dan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang pengupahan," kata Yumanan kepada Kompas.com di lokasi, Selasa.

Baca juga : Hadiri Deklarasi Dukungan dari Buruh, Prabowo Dijaga 6 Pengawalnya

Ia bersama 2.800 buruh yang didominasi wanita itu mengikuti rombongan buruh lainnya menggelar demo. Mereka berjalan dari Jalan Medan Merdeka sampai Istana Negara.

Selain tagar #2019GantiPresiden, mereka membawa banner sepanjang 5 meter yang bertuliskan kalimat "Sejak Anda Jadi Presiden, Kaum Buruh Sengsara. Kami Pastikan Tidak Pilih Jokowi".

Yumanan mengaku tidak mengetahui adanya imbauan dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) tentang atribut #2019GantiPresiden dalam aksi Hari Buruh.

"Menurut saya enggak ada (dengar aturan itu). Boleh aja. Karena ganti presiden enggak cuma Jokowi saja, presiden bisa siapa saja. Memang kita semua ikut ini tujuannya menyampaikan (suara) ke presiden dan pemerintah," kata Yumanan.

Baca juga : Buruh FSPASI Bawa Spanduk Kami Pastikan Tidak Pilih Jokowi

Sebelumnya, pada Senin (30/4/2018) Komisioner Bawaslu Rahmat Bagja mengimbau tak ada atribut berbau kampanye ataupun #2019GantiPresiden atau #2019TetapJokowi dalam demo Hari Buruh.

"Kami harap tidak bertemu antara buruh yang mau ganti presiden atau buruh yang mau tetap presiden," kata Rahmat.

Ia mengatakan, atribut-atribut yang ada pada demo Hari Buruh jangan sampai menjadi ajang politik.

May Day, kata dia, merupakan hari perjuangan buruh dan harus jauh dari nuansa politik 2019.

"Kalau sampai ada buruh yang menyuarakan yel-yel tersebut akan langsung dicegah. Apalagi ajakan memilih parpol," kata Rahmat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com