JAKARTA, KOMPAS.com — Pemprov DKI berencana merevitalisasi 12 jembatan penyeberangan orang (JPO) di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Dari 12 itu, tiga JPO jadi prioritas dan akan didahulukan pembangunannya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan, biaya pembangunan tiga JPO prioritas itu sekitar Rp 56 miliar.
Baca juga: Anies Sebut Pembangunan JPO Sudirman-Thamrin Dilakukan Bertahap
Biaya pembangunan JPO Ratu Plaza Rp 17,4 miliar, JPO Gelora Bung Karno Rp 18,5 miliar, dan JPO Polda Metro Jaya Rp 19,3 miliar.
Biaya belasan miliar rupiah untuk satu JPO itu termasuk pemasangan lift, instalasi listrik, dan penerangan dengan sistem panel surya.
Baca juga: Sandiaga Ingin Jembatan Penyeberangan di Sudirman-Thamrin Dilengkapi Lift
Ongkos ini diperkirakan dari harga satuan perencanaan pembangunan JPO tahun 2018 oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta.
Dalam biaya itu juga tercatat, di tiap JPO akan dipasang masing-masing lima kamera pemantau (CCTV).
Baca juga: 12 Jembatan Penyeberangan di Sudirman-Thamrin Bakal Dibuat Kekinian
Adapun ongkos pemasangan, aktivasi monitor televisi, dan aktivasi internet mencapai Rp 20 juta untuk setiap JPO.
Di luar biaya-biaya itu, ada pula tambahan biaya konsultan untuk melakukan survei tiga JPO sebesar Rp 1 miliar.
Rinciannya, Rp 957 juta untuk jasa personel, Rp 10 juta untuk pembuatan dokumen atau laporan, dan pajak pertambahan nilai 10 persen Rp 96 juta.
Dana belum jelas
"Kami lagi lihat. Ini bisa kemitraan atau APBD bisa dimasukkan di perubahan. Nanti keputusannya setelah mendapat arahan Pak Gubernur," ujar Sandiaga, Senin (30/4/2018).