Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Pensiunan TNI AL di Pondok Labu

Kompas.com - 02/05/2018, 19:57 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penangkapan pembunuh Hunaedi (83), seorang pensiunan TNI Angkatan Laut di Pondok Labu, Jakarta Selatan, pada 5 April lalu ternyata tidak semulus yang dibayangkan.

Polisi mengaku sempat kesulitan mengidentifikasi pelaku, karena sulitnya proses pemeriksaan terhadap istri korban yang sudah lanjut usia dan dalam kondisi trauma.

Kanit Lidik 1 Satreskrim (Jatanras) Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Michael Tantuman mengatakan, penyelidikan kasus pembunuhan ini melibatkan 21 orang tetangga korban.

Baca juga : Pembunuh Pensiunan TNI AL di Pondok Labu Jalani 24 Adegan Rekonstruksi

"Korban ini tinggal di komplek perumahan TNI AL. 21 tetangga korban yang membantu kami dalam penyelidikan adalah anggota TNI AL," ujar Stefanus, saat dihubungi, Rabu (2/4/2018).

Menurut Stefanus, 21 anggota TNI AL ini membantu polisi untuk mengenali situasi sekitar tempat tinggal korban.

"Para anggota TNI ini kan juga sudah kenal betul TKP, jadi lebih mudah bagi kami untuk mencari jejak pelaku. Selain itu, para tetangga korban ini membuat pihak keluarga lebih terbuka dan kooperatif," ujar Stefanus.

Baca juga : Kronologi Pembunuhan Pensiunan TNI AL di Pondok Labu

Stefanus melanjutkan, saat melakukan olah TKP, para anggota TNI AL ini juga membantu berjaga dan mengamankan sekitar rumah korban.

"Dengan bantuan para anggota TNI AL, kami juga bisa menemukan bukti lain berupa rekaman CCTV yang dapat menampilkan dengan jelas karakteristik tato pelaku," ujar Stefanus.

Dari sejumlah petunjuk tersebut, akhirnya polisi memiliki bukti yang kuat untuk mengerucutkan nama yang diduga menjadi pelaku pembunuhan.

"Akhirnya kami kan telusuri siapakah pria bertato yang terekam CCTV itu. Dan didapatkan informasi bahwa ia adalah seorang residivis kasus yang sama. Jadi, sebelum penangkapan pelaku, kami sebenarnya sudah memiliki gambaran yang jelas bagaimana ciri-ciri pelaku," ujar dia.

Baca juga : Polisi Tangkap Pembunuh Pensiunan TNI AL di Pondok Labu

Hingga pada akhirnya, tim gabungan menangkap tersangka pembunuh Hunaedi bernama Supriyanto, pada 12 April 2018 dini hari, di sebuah lokasi tawuran di Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Saat diinterogasi, Supriyanto sempat mengelak sebagai pembunuh Hunaedi. Dia baru mengaku telah membunuh Hunaedi setelah polisi menunjukkan berbagai fakta hasil penyelidikan.

Polisi juga mengamankan barang bukti berupa pisau untuk menusuk Hunaedi dan pakaian tersangka di kontrakannya, yang juga berada di Pondok Labu.

Atas perbuatannya, Supriyanto dijerat dengan Pasal 338 KUHP juncto Pasal 365 Ayat 4 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis sebelumnya memberi penghargaan kepada 26 personel gabungan TNI dan Polri yang telah membantu pengungkapan kasus pembunuhan tersebut.

Baca juga : Ungkap Pembunuhan Pensiunan TNI AL, 26 Petugas Dapat Penghargaan

"Ada 5 orang personel dari Polres Metro Jakarta Selatan dan 21 personel dari TNI Angkatan Laut yang kami beri penghargaan," kata Idham, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/5/2018).

Lima personel Polres Metro Jakarta Selatan tersebut adalah Kanit Lidik 1 Satreskrim (Jatanras) Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stefanus Michael Tantuman dan empat personel satuan reserse kriminal, yaitu AKP Reza Mahendra, IPTU Wahidin, IPDA Supardi, dan AIPTU Eka Waluya.

Sementara personel TNI Angkatan Laut yang menerima penghargaan antara lain Danpomal Lantamal III TNI-AL Pangkalan Kolonel Laut (PM) Ade Permana, Danplek Pomal Lantamal III Kolonel Laut (E) B E Palgunadi, Kadis Lidkrim PAM Fik Pomal Lantamal III Letkol Laut (PM) M Firdaus, dan 18 anggota Lantamal III dan Pasmar II TNI AL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com