Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkendala Anggaran untuk Relokasi, Pedagang Ikan Hias Jatinegara Dicarikan Lahan Baru

Kompas.com - 03/05/2018, 23:23 WIB
Stanly Ravel,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana penataan Jatinegara menjadi kawasan unggulan tertib kota di Jakarta Timur, rupanya masih mengalami beberapa kendala.

Salah satunya dikarenakan masalah relokasi pedagang ikan hias yang hingga saat ini belum bisa terealisasi.

"Memang awalnya akan direlokasi ke sentra ikan di Raden Inten, tapi tahun ini rupanya tidak mungkin terlaksana ya," ujarnya kepada media di Jatinegara, Kamis (3/5/2018).

Seperti diketahui sebelumnya Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana menjelaskan, bila Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur belum memasukkan anggaran untuk renovasi sentra ikan di Raden Inten.

Anggaran tersebut akhirnya dicanangkan untuk 2019 nanti, yang otomatis membuat proses pembangunan molor hingga tahun depan.

Baca juga : Penataan Jatinegara Terkendala Anggaran Relokasi Pedagang Ikan Hias

Namun sebagai alternatif lain, Nasrudin menjelas sudah mecari jalan keluar dengan merelokasi pedagan ikan hias ke beberapa lahan kosong milik perorangan.

"Pada prinsipnya tidak ada masalah, sebagai alternatif, kita akan gunakan tanah kosong milik perorangan yang bersedia dikontrakan yang lokasinya tidak terlalu jauh," ucapnya.

Dia menjelaskan bila pada dasarnya para PKL dan pedagang ikan hias sudah menerima bahkan mendukung rencana penataan Jatinegara.

"Beberapa waktu lalu kita sudah sosialisasikan ke mereka, dan mereka menerima. Penertiban dan penataan ini merupakan proses jangka panjang yang saat ini mulai kita dikerjakan," ujarnya.

Baca juga : Sentra Ikan Hias Raden Inten Akan Dibangun Tahun 2019

Seperti diketahui, sebagai tahap awal proyek penataan segitiga Jatinegara akan dilakukan mulai dari Gungung Antang hingga jalan Bekasi Barat dekat lampu merah eks Kodim 0505/JT.

Nantinya, trotoar pada kawasan ini akan dipugar dan diperbesar, dipasan bangku taman, wi-fi gratis, hingga sentra kuliner malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com