Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panitia "Untukmu Indonesia" Bantah Beri Uang Tutup Mulut kepada Keluarga Korban

Kompas.com - 04/05/2018, 17:58 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Forum Untukmu Indonesia melalui kuasa hukumnya, Henry Indraguna membantah adanya pemberian uang tutup mulut kepada keluarga bocah yang meninggal saat ada pembagian sembako di Monas.

Menurutnya, pihak panitia hadir mendatangi keluarga korban dan memberi santunan.

"Saya akan meluruskan bahwa setelah kejadian panitia itu sudah hadir di sana dan sudah mendatangi keluarga. Yang diplintir-plintir katanya kita (kasih) uang tutup mulut, itu bukan," kata Hendry di kantor Komisi Perlindungan Amak Indonesia (KPAI), Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (4/5/2018).

Baca juga : Keluarga Bocah MR Sebut Ada Relawan yang Beri Uang dan Minta Tutup Mulut

Henry menyebutkan, panitia mendapat informasi meninggalnya dua orang anak dalam acara Untukmu Indonesia pada Minggu, 29 Mei 2018. Mereka langsung mendatangi keluarga korban dan menitipkan nomor telepon jika sewaktu-waktu membutuhkan bantuan.

"Karena keterbatasan kami, kami sudah menitipkan sedikit, seperti santunan, itu kami titipkan. Kalau misalnya ada kebutuhan lain, kami minta untuk dihubungi. Niat kami itu cuma santunan aja," katanya.

Baca juga : Sandiaga: Ketua Panitia Untukmu Indonesia Bukan Relawan OK OCE

Henry mengatakan, panitia telah mengirimkan santunan melalui Relawan Merah Putih.

"Itu sebetulnya utusan dari kami. Hari Senin kami sudah mengutus tim kami ke sana, hari Selasa pun kami juga mengutus," katanya.

Para warga mengantre sembako dalam acara Untukmu Indonesia di Lapangan Monas, Minggu (28/4/2018).KOMPAS.COM/Ardito Ramadhan D Para warga mengantre sembako dalam acara Untukmu Indonesia di Lapangan Monas, Minggu (28/4/2018).

Namun, pada Selasa, 1 Mei 2018 malam pihak panitia sudah tidak bisa menemui keluarga karena sudah dilindungi oleh kuasa hukum.

Keluarga salah satu korban, Komariah, ibu MR mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan acara yang menewaskan putranya. Dalam kesempatan itu, melalui kuasa hukum menyebutkan adanya pemberian santunan yang dinilai sebagai uang tutup mulut sebesar Rp 5 juta.

Baca juga : Polisi Selidiki Izin Acara Untukmu Indonesia Terkait Kematian Dua Bocah

"Karena ini bukan rahasia umum, tentang keterangan bahwa relawan Merah Putih meminta keluarga untuk tidak menyampaikan kronologi peristiwa, sudah tersebar di media. Walaupun tidak saya sampaikan, rekan-rekan sudah tahu," kata M. Fayyad, Senin (30/5/2018).

MR meninggal dunia setelah terhimpit dan mengalami kejang di kerumunan masa pembagian sembako, Sabtu (28/5/2018). Nyawanya tak tertolong saat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com