Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kodam Jaya Sebut Beri SP 1-3 ke Warga Kompleks Tanah Kusir sejak 2017

Kompas.com - 09/05/2018, 14:32 WIB
David Oliver Purba,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Logistik Kodam Jaya Kolonel Tri Hascaryo mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat peringatan 1, 2, dan 3 kepada warga Kompleks Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Mereka diperingatkan untuk mengosongkan rumah yang diklaim milik TNI Angkatan Darat.

Ada 30 rumah yang akan dikosongkan di kompleks tersebut dan dilakukan secara bertahap. 

"Dalam penertiban Kodam Jaya melaksanakan tahapan-tahapan, mulai dari sosialisasi, SP 1, SP 2, SP 3, SP 4, bahkan kami berikan mereka kapan maunya pindah. Ternyata sampai sekarang mereka bertahan," ujar Tri, Rabu (9/5/2018).

Baca juga: TNI Akan Kosongkan 30 Rumah Warga di Kompleks Tanah Kusir

Tri mengatakan, SP 1 diberikan pada Maret 2017, SP 2 dan SP 3 dilayangkan pada Juni 2017.

Pihaknya mengatakan, setelah SP 3 dilayangkan, pengosongan rumah bisa saja dilakukan sewaktu-waktu. 

Menurut dia, masih banyak warga yang bertahan karena mengklaim mereka masih berhak menempati rumah tersebut.

Baca juga: Meski Warga Ajukan Banding, TNI Tetap Eksekusi Rumah di Tanah Kusir

"Jadi mereka sudah tidak berhak dan kami tertibkan, yang menempati (rumah) kebanyakan anak-anak karena orangtuanya enggak mungkin kami usik. Ketika bapak ibu mereka meninggal, perlu kami ambil alih," kata Tri. 

"Nah, mereka menempati itu juga ada surat izin penempatan. Ada klausulnya di belakang, apabila meninggal silakan rumah ini diberikan ke negara. Ternyata anak-anaknya enggak mau kembalikan, mungkin sudah aman dan dekat tempat kerja," tambahnya. 

Pengosongan yang dilakukan anggota TNI menimbulkan kericuhan.

Baca juga: Anggota TNI Tetap Kosongkan Rumah di Kompleks Tanah Kusir

Warga sempat menghujani anggota TNI menggunakan batu. Sebanyak 933 personel TNI yang diterjunkan di lapangan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com