JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau setiap pengelola gedung di Jakarta menjalankan prosedur keamanan di setiap akses masuk.
Imbauan ini bukan hanya untuk pengelola gedung-gedung pemerintah, melainkan juga gedung non-pemerintah.
"Saya minta kepada semua petugas, baik di gedung pemerintah atau gedung non-pemerintah, jalankan prosedur dengan tertib. Jangan lengah dalam urusan prosedur," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (14/5/2018).
Baca juga: Jakarta Siaga 1, Pengamanan Mapolres Metro Jakarta Utara Diperketat
Siapa saja yang masuk ke dalam harus melewati prosedur keamanan terlebih dahulu.
Anies mengatakan, keamanan sebuah gedung akan lebih terjamin jika prosedur dijalankan di pintu masuk. "Prosedur diciptakan untuk menciptakan keamanan," ujar dia.
Pengawasan di Jakarta ditingkatkan menjadi Siaga 1 setelah terjadinya aksi teror di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu (14/5/2018) pagi.
Pengamanan di sejumlah fasilitas publik seperti stasiun dan halte bus transjakarta di Jakarta juga diperketat. Demikian juga dengan pengamanan di kantor-kantor polisi.
Ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuna.
Korban tewas akibat bom di tiga gereja tersebut mencapai 14 orang. Sementara itu, 41 orang lainnya mengalami luka-luka.
Baca juga: Jakarta Siaga 1, Penjagaan di Stasiun Jakarta Diperketat
Malam harinya, ledakan terjadi di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Jawa Timur. Pelaku tewas ditembak mati, sedangkan anak dan istrinya tewas akibat ledakan bom di dalam unit rusun mereka.
Sementara pagi tadi, ledakan kembali terjadi di Surabaya tepatnya di Mapolrestabes Surabaya.
Hingga pukul 10.51, diketahui korban sementara empat anggota polisi dan enam warga sipil yang tengah dirujuk ke rumah sakit. Belum diketahui kondisi para korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.