JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin Jakarta menjadi provinsi pertama yang bebas dari tuberkulosis (TB). Hal ini disampaikan Anies usai penandatangan komitmen bersama untuk Jakarta bebas TB pada 2030.
"Pemprov DKI Jakarta adalah penandatanganan yang pertama di Indonesia. Ini konsekuensinya kita juga yang harus jadi tempat pertama yang bebas. Enggak boleh kita tanda tangan pertama, bebasnya terakhir, masalah itu," ujar Anies, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (14/5/2018).
Baca juga: Indonesia Peringkat Kedua TBC di Dunia, Waspadai Gejalanya
Jakarta disebut menjadi salah satu provinsi dengan penderita TB tinggi. Anies mengatakan, ada 37.716 kasus TB yang tercatat pada tahun 2017. Satu orang punya potensi menularkan ke 10 sampai 15 orang.
Karena itu, dia menilai penanganannya harus serius. Menurut dia, Jakarta punya sumber daya yang besar untuk mencapai target bebas TB pada 2030.
Baca juga: Tak Berdaya di Kolong Jembatan Lebak Bulus, Penderita TBC Dibopong Petugas Dinsos
Meski demikian, membebaskan Jakarta dari TB bukanlah prestasi, melainkan kondisi normal yang harus diwujudkan.
"Kalau di Ibu Kota bebas TB, itu normal, bukan prestasi. Jakarta bebas TB itu ya normalnya begitu. Di Ibu Kota kok masih ada TB? Menurut saya, kebanggan kita itu nanti di urusan lain. Kalau yang ini dasar, basic sekali," ujar Anies.
Baca juga: Antibiotik Lama Ini Berpotensi Jadi Obat Baru bagi Pasien TBC
Pemprov DKI kini punya kegiatan 'Grebek TB' yang akan memeriksa penyakit TB orang di lokasi tertentu. Anies meminta acara hari ini bukan hanya sekadar seremonial saja.
Dia mengatakan, kegiatan sesungguhnya ada di lapangan. Dengan demikian, petugas harus sigap menindaklanjuti laporan masyarakat yang terkena TB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.