JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan tentang keuntungan yang diterima Pemprov DKI jika melepas saham PT Delta Djakarta.
Keuntungan ini lebih besar daripada mempertahankan saham dan mengandalkan dividen perusahaan bir PT Delta Djakarta.
"Saya ingin jelaskan bahwa dividen yang diterima terakhir sekitar Rp 38 miliar, sedangkan nilai yang saya bidik dengan tim di atas Rp 1 triliun," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (17/5/2018).
Baca juga: DPRD Sayangkan Rencana Gubernur DKI Lepas Saham PT Delta Djakarta
Hal ini sekaligus untuk menjawab kritikan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi tentang pelepasan saham PT Delta Djakarta.
Prasetio menyayangkan hal itu karena dividen yang didapat Pemprov DKI dari PT Delta cukup besar.
Sandiaga mengatakan, jika 25 persen saham Pemprov DKI Jakarta dijual, maka akan mendapatkan pendapatan lebih dari Rp 1 triliun.
Baca juga: Sandiaga Beberkan Alasan Tak Tunjuk PNS Jadi Komisaris Utama di PT Delta Djakarta
Ia mengatakan, perlu waktu puluhan tahun agar nilai dividen PT Delta Djakarta menyamai hasil penjualan saham tahun ini.
"Perlu waktu sekitar 50 tahun untuk kita mencapai angka Rp 1 triliun," katanya.
Baca juga: Wakil Kadin DKI Jadi Komisaris PT Delta, DPRD Nilai Seharusnya PNS DKI yang Ditunjuk
Angka Rp 1 triliun itu bisa digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat.
Sandiaga mengatakan, 60 gedung sekolah bisa dibangun dengan uang Rp 1 triliun itu.
Baca juga: DKI Tunjuk Wakil Ketua Kadin DKI Jadi Komisaris Utama PT Delta
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyayangkan rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjual saham PT Delta Djakarta.
"Saya menyayangkan keputusan itu. Mengingat perusahaan tersebut telah memberikan dividen cukup besar setiap tahunnya dan berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Sayang sekali, ya, kalau sampai dilepas sahamnya," kata Prasetio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.