Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelurahan Jatinegara Tak Bisa Bayar Sewa Kantor

Kompas.com - 17/05/2018, 21:58 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Jatinegara di Jakarta Timur tengah kebingungan memikirkan nasib operasionalnya. Soalnya, proses rehabilitasi kantor barunya mandek, pada saat bersamaan mereka tak bisa bayar sewa di kantor sementara.

"Kantor Lurah Jatinegara kemarin terjadi pemutusan kontrak karena penyedia tidak dapat menyelesaikan pekerjaan," kata Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Kota Administrasi Jakarta Timur, Dewi Purnamasari, dalam rapat pimpinan (rapim) 9 Mei 2018 yang diunggah di akun Youtube Pemprov DKI.

Baca juga: Kontraktor Lamban, Pembangunan Kantor Kelurahan Jatinegara Mangkrak

Dewi menjelaskan, untuk sementara kegiatan dan pelayanan kelurahan berlangsung di rumah sewaan di Jalan Puskesmas. Sayangnya, biaya sewa hanya dianggarkan sampai bulan Juni.

"Kami sudah coba lobi ke orang yang kami sewa bahwa kami tidak ada anggarannya. Kalau pun ada anggaran perubahannya kami disetujui itu di bulan November baru bisa berkontrak. Itu pun mereka tetap minta bayaran," ujar Dewi.

"Akhirnya, pahitnya kalau memang kami harus membayar, (uang) kami pribadi. Kami tetap upayakan, coba, kami upayakan pelayanan masyarakat berjalan" kata dia.

Menurut Dewi, opsi sementara adalah mengontrak di bangunan milik PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP).

Meski PT JIEP merupakan BUMD, peminjaman kantor tetap dikenakan sewa sebesar Rp 30 juta per tahun. Pihak kelurahan pun mengajukan anggaran sebesar Rp 199 juta di APBD Perubahan.

"Namun PT JIEP pertimbangannya berdasarkan pemeriksaan BPK, beliu takut ditanya jadi di sana membutuhkan tertulis dari Pak Gubernur bahwa dibolehkan menggunakan aset dari PT JIEP untuk menghindari temuan dari BPK," kata Dewi.

Saat mendengar hal itu, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, pihak kelurahan maupun Pemkot Jakarta Timur tak perlu sampai merogoh kocek sendiri. Saefullah meminta agar Pemkot Jakarta Timur segera mengirimkam permohonan ke Gubernur Anies Baswedan untuk menyurati PT JIEP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com