Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Ramadhan di Dalam Rutan Polda Metro Jaya?

Kompas.com - 18/05/2018, 07:54 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan Ramadhan merupakan perayaan tahunan yang dihormati sebagai salah satu rukun Islam. Pada bulan ini, umat Islam akan berpuasa selama 30 hari penuh.

Momen ini biasanya dimanfaatkan umat muslim untuk berkumpul bersama keluarga. Lalu, bagaimana Ramadhan bagi mereka yang menghuni di rumah tahanan (Rutan) Rutan Polda Metro Jaya?

Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Dir Tahti) Polda Metro Jaya, AKBP Barnabas S mengatakan, selama bulan puasa pihaknya menghadirkan santap sahur dan berbuka untuk para tahanan.

Baca juga: 5.000 Kotak Makanan Buka Puasa Disediakan di Masjid Istiqlal Selama Ramadhan

"Untuk yang berpuasa jatah makannya disesuaikan pada saat buka puasa magrib dan makan sahur dini hari jam 3 pagi," ujar Barnabas, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/5/2018).

Ia melanjutkan, untuk tahanan yang tidak menjalankan ibadah puasa, jatah makanan diberikan seperti jadwal biasa.

Selama bulan puasa, lanjut Barnabas, kegiatan olahraga formal untuk tahanan yang berpuasa ditiadakan. Namun, tahanan tetap diberi kesempatan untuk melakukan jalan santai di lapangan Direktorat Tahanan dan Barang Bukti sesuai jadwal yang ditentukan.

Baca juga: Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Puasa Ramadhan

Jadwal ibadah para tahanan pun berjalan seperti biasa. Kelas mengaji tetap dilaksanakan setiap hari Rabu dan Kamis. Shalat Maghrib dan Shalat Jumat berjamaah pun tetap dilakukan.

"Sebetulnya kegiatan di dalam tak terlalu banyak perubahan. Hanya saja, untuk kegiatan ibadah kami tambah yaitu Shalat Tarawih untuk tahanan," kata dia.

Baca juga: Berkah Ramadhan bagi Pedagang di Jakarta Islamic Center

Masih menurut Barnabas, jam kunjung tahanan selama bulan puasa tidak mengalami perubahan. Keluarga tahanan tetap dapat membesuk setiap hari Senin sampai Kamis pukul 10.00 WIB sampai 15.00 WIB.

"Intinya, kegiatan tak banyak yang berubah. Tapi, kami tetap ingin menghadirkan nuansa Ramadhan untuk para tahanan," ujar Barnabas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com