JAKARTA, KOMPAS.com - Pemugaran Museum Bahari, Jakarta Utara, yang terbakar pada pertengahan Januari 2018 masih menunggu kepastian sponsor.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati mengatakan, pihaknya sedang mengumpulkan para sponsor yang akan membiayai proses pemugaran tersebut.
"Kami lagi mengumpulkan para pihak sponsor, pihak swasta yang akan memberikan bantuan, kan, harus ada pembagian tugas siapa berbuat apa," kata Tinia saat dihubungi, Jumat (18/5/2018).
Baca juga: Banyak yang Ingin Membantu Recovery Museum Bahari
Tinia menyatakan, sponsor-sponsor tersebut nantinya harus melalui persetujuan gubernur.
Selain itu, proses pemugaran juga akan menggunakan dana APBD.
"Jadi ada yang dibiayai swasta, ada yang dibiayai pemerintah lewat APBD. APBD itu misalnya membuat perencanaan, membuat kajian, dan membuat rencana penataan," ujarnya.
Baca juga: Pascakebakaran, Begini Kondisi Museum Bahari Terkini...
Tinia menargetkan proses pemugaran dapat dimulai tahun ini dan selesai pada 2019.
Pihaknya akan mendata bagian-bagian bangunan yang masih dapat digunakan.
Sebelumnya, Museum Bahari terbakar pada Selasa (16/1/2018) dan menghanguskan sebagian gedung A dan C.
Baca juga: Museum Bahari Dibuka Kembali, Pengunjung Bisa Menikmati 250-an Koleksi
Akibatnya, 155 buah koleksi terbakar.
Sebagian besar koleksi yang terbakar itu terdiri dari koleksi perahu asli, replika perahu, alat navigasi, jangkar, kemudi kapal, suar apung, dan lukisan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.