Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Sebut 5 Teror Digerakkan Aman Abdurrahman, Bom Thamrin hingga Penusukan Polisi...

Kompas.com - 18/05/2018, 18:27 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum (JPU) Anita Dewayani merinci ada lima aksi teror yang digerakkan terdakwa kasus terorisme Aman Abdurrahman.

Anita merinci satu per satu aksi teror itu dalam sidang pembacaan tuntutan terhadap Aman di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (18/5/2018).

1. Bom Thamrin

Peledakan bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, terjadi pada 14 Januari 2016.

Bom bunuh diri itu dikoordinasikan pimpinan organisasi Jamaah Anshorut Daulah (JAD) wilayah Ambon, Saiful Munthohir.

Aksi bom bunuh diri itu kemudian dieksekusi Muhammad Ali, Sunakim, Dian, dan Azzam di dua titik yaitu pos polisi dan gerai kopi Starbucks.

Baca juga: Kapolri: Dua Kelompok Besar Teroris Terlibat dalam Ledakan Thamrin

Massa yang tergabung dalam Sahabat Thamrin, Yayasan Penyintas, dan Aliansi Indonesia Damai (AIDA) melakukan aksi damai  di Sarinah, Thamrin, Jakarta, Sabtu (14/1/2017). Mereka mengenang kembali aksi terorisme yang terjadi siang hari tepat setahun lalu.KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Massa yang tergabung dalam Sahabat Thamrin, Yayasan Penyintas, dan Aliansi Indonesia Damai (AIDA) melakukan aksi damai di Sarinah, Thamrin, Jakarta, Sabtu (14/1/2017). Mereka mengenang kembali aksi terorisme yang terjadi siang hari tepat setahun lalu.
Anita menyampaikan, Saiful Munthohir mengoordinasikan teror bom Thamrin setelah mendapat pesan dari Aman dan satu orang lainnya yang bernama Iwan Darmawan Muntho alias Rois saat membesuk keduanya di Lapas Kembangkuning Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

"Ia (Aman) memprovokasi dengan berbicara berbisik dan menyampaikan bahwa, 'Ada perintah dari umaroh atau pimpinan khilafah dari Suriah', dan pesan tersebut dipertegas oleh Rois, 'Untuk melaksanakan amaliyah jihad seperti yang terjadi di Paris, Perancis'," ujar Anita membacakan surat tuntutan.

Aksi bom bunuh diri itu menimbulkan korban meninggal yaitu WN Kanada Amer Quali Tahar, dan korban luka berat, di antaranya Denny Mahieu, John Hansen, Dody Maryadi, dan Suhadi.

Baca juga: Anak Pengemudi Go-Jek Menangis Lihat Ayahnya Tolong Korban Ledakan Thamrin

2. Bom Gereja Oikumene Samarinda

Pelemparan bom di Gereja HKBP Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur, terjadi pada 13 November 2016.

Teror itu dilakukan Juhanda, anggota kelompok JAD Kalimantan Timur pimpinan Joko Sugito.

Joko pernah menghadiri acara dauroh di Malang.

Baca juga: Jaksa Hadirkan Saksi Bom Gereja Oikumene di Sidang Aman Abdurrahman

Sejumlah kendaraan sepeda motor mengalami kerusakan akibat ledakan bom molotov di halaman Gereja Oikumene, Sengkotek, Loa Janan Ilir, Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016). TRIBUNNEWS/HO/POLSEK LOAJANAN Sejumlah kendaraan sepeda motor mengalami kerusakan akibat ledakan bom molotov di halaman Gereja Oikumene, Sengkotek, Loa Janan Ilir, Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016).
"Joko Sugito adalah pimpinan kelompok JAD wilayah Kalimantan Timur yang ikut diundang dalam acara dauroh di Batu, Malang, di mana terdakwa diminta memberikan ceramah melalui audio call," kata Anita.

Setelah mengikuti dauroh dan ceramah Aman, Joko bersama Juhanda dan beberapa anggota JAD Kalimantan Timur mengadakan pelatihan membuat bom pada Oktober 2016 hingga akhirnya Juhanda melemparkan bom ke Gereja Oikumene Samarinda.

Halaman:


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com