Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 4 Jenis Ambulans di Polda Metro Jaya...

Kompas.com - 19/05/2018, 04:24 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ambulans yang biasa kita kenal merupakan kendaraan yang dilengkapi peralatan medis untuk mengangkut orang sakit atau korban kecelakaan.

Kepolisian Republik Indonesia pun memiliki ambulans. Namun penggunaannya tak hanya terbatas untuk membawa orang sakit. Ada berbagai jenis ambulans dengan fungsinya masing-masing.

Demikian pula dengan ambulans yang dimiliki Polda Metro Jaya. Polda Metro Jaya memiliki empat jenis ambulans.

Ambulans-ambulans ini dikelola oleh bagian Urusan Disaster Victim Identification (DVI) Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Polda Metro Jaya.

Baca juga: Melihat Kereta Merta, Ambulans Khusus Pengangkut Jenazah Polisi...

Kepada Kompas.com Kaepala Urusan DVI Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya Kompol Asep Winardi menjelaskan empat jenis ambulans Polda Metro Jaya beserta fungsinya.

Ambulans Berlogo Palang Merah Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya. Foto diambil pada Jumat (18/5/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Ambulans Berlogo Palang Merah Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya. Foto diambil pada Jumat (18/5/2018).

1. Ambulans Keselamatan Lapangan (Keslap)

Asep menjelaskan, ambulans jenis ini biasanya digunakan untuk berbagai operasi polisi, pengamanan kegiatan unjuk rasa, pengamanan pertandingan bola, dan pengamanan berbagai kegiatan nasional.

Ambulans jenis ini dilengkapi dengan berbagai alat medis seperti tensimeter, alat bantuan pernafasan, alat perekam jantung, hingga seperangkat alat bedah minor.

"Dengan seperangkat alat bedah minor ini memungkinkan kami melakukan bedah kecil dalam kondisi darurat," ujar Asep ketika ditemui, Jumat (18/5/2018).

Baca juga: Cerita Petugas Ambulans Berjam-jam Tunggu Jenazah Korban Kerusuhan Mako Brimob

Ia mengatakan, biasanya ambulans tipe ini dicat warna hijau tua dan memiliki logo palang merah di salah satu sisinya.

"Jadi ini untuk menunjukkan bahwa ambulans tersebut digunakan untuk korban yang masih hidup dan di dalam ambulansnya terdapat peralatan medis," sebutnya.

Ambulans Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya. Foto diambil pada Jumat (18/5/2018).Kompas.com/Sherly Puspita Ambulans Subbid Dokpol Biddokkes Polda Metro Jaya. Foto diambil pada Jumat (18/5/2018).


2. Ambulans Piket

Ambulans piket tak berbeda dengan ambulans yang digunakan untuk keselamatan lapangan. Hanya saja ambulans piket memiliki fungsi yang berbeda.

"Jadi kami juga menyediakan ambulans untuk piket Bidokkes selama 24 jam penuh," ujar Asep.

Baca juga: Melihat Isi Ambulans Pengantar Jenazah Kasus Terorisme...

Ambulans ini digunakan saat Bidokkes Polda Metro Jaya memerlukan armada untuk merujuk pasien ke RS Polri Keramat Jati, Jakarta Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com