Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kartu Imunisasi Anak Jadi Polemik Syarat Masuk Sekolah

Kompas.com - 22/05/2018, 09:13 WIB
Jessi Carina,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berawal dari Surat Edaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang tersebar di media sosial. Surat itu berisi penegasan, calon peserta didik tidak dipersyaratkan memiliki Kartu Identitas Anak dan Kartu Imunisasi Anak untuk masuk ke jenjang TK dan SD.

Hal tersebut kemudian menjadi sorotan publik karena pada masa pemerintahan sebelumnya, yaitu pada masa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jadi gubernur Jakarta, Kartu Imunisasi Anak menjadi syarat masuk SD. Dengan demikian, ada jaminan anak-anak di Jakarta menerima vaksin lengkap.

Fraksi PDI-P mengkritik perubahan kebijakan itu. Menurut PDI-P, apa yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini sebuah kemunduran.

Anggota Fraksi PDI-P Yuke Yurike mengatakan, sudah seharusnya Pemprov DKI lebih gencar menyosialisasikan pentingnya imunisasi kepada warga. Bukan malah menoleransi hal itu dan tidak mewajibkan syarat kartu imunisasi.

"Harusnya ini tanggung jawab Pemprov supaya lebih gencar memastikan semua anak usia menjelang sekolah harus sudah imunisasi, tapi kok ini malah dihapuskan," kata Yuke, Jumat (18/5/2018) lalu.

Ada juga anggapan, Pemprov DKI melonggarkan komitmen untuk memberi vaksin bagi warga DKI.

Baca juga: Imunisasi akan Dikaitkan dengan Sekolah, KK, SIM, hingga Paspor

Penjelasan Anies

Saat perdebatan itu muncul, Anies tengah berada di India untuk menghadiri acara wisuda anaknya. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno diminta tidak memberi komentar apapun terkail hal tersebut.

Jajaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga tidak ada yang berkomentar. Semua akan dijelaskan saat Anies kembali ke Tanah Air.

Senin sore kemarin, Anies baru beraktivitas lagi di Balai Kota. Dia menggelar konferensi pers mengenai polemik Kartu Imunisasi Anak.

Dia mengajak serta Kepala Dinas Pendidikan Sopan Ardianto, Kepala Dinas Kesehatan Koesmedi, hingga Komisi Perlindungan Anak Indonesia dan Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Saat itu Anies menjelaskan, dia tidak mau ada anak yang tidak mendapatkan pendidikan karena imunisasi tak lengkap. Atas dasar itu Anies tidak menjadikan Kartu Imunisasi Anak sebagai syarat masuk sekolah dasar (SD).

"Kami tidak ingin anak-anak yang mendaftar ke sekolah, tidak bisa mendapat pelayanan pendidikan karena ada persyaratan imunisasi yang belum lengkap," ujar Anies.

Meski demikian, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen agar setiap anak mendapatkan hak imunisasinya. Kebijakan Kartu Imunisasi Anak bukan dicabut melainkan dilonggarkan.

Anak-anak yang memiliki Kartu Imunisasi Anak harus membawanya saat mendaftar SD. Namun, mereka yang tidak memiliki kartu tersebut tetap bisa mendaftar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com