Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Shelter Ojek Online di Stasiun Depok Baru

Kompas.com - 22/05/2018, 19:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pengguna KRL commuter line yang melanjutkan perjalanannya dengan ojek online di Stasiun Depok Baru kini tak lagi kesulitan menemukan pengemudi ojek online-nya.

Sejak Februari 2018, terdapat shelter ojek online di sisi barat Stasiun Depok Baru yang menjadi tempat bertemunya pengemudi dan penumpang ojek online.

Pengurus shelter ojek online Stasiun Depok Baru, Saiful, mengatakan bahwa semua pengemudi ojek online bisa mengakses shelter tersebut untuk mengambil penumpang.

"Bebas, semuanya boleh datang ke sini. Kita memang ada member bulanan dan hariannya, tetapi, kalau kebetulan dapat penumpang di sini silakan nunggu di shelter," kata Saiful kepada Kompas.com, Selasa (22/5/2018).

Baca juga: Berkali-kali Ditertibkan, Ojek Online Tetap Mangkal di Tengah Jalan Mangga Dua

Saiful menyampaikan, setiap harinya ada sekira 2.000 pengemudi ojek online yang beroperasi di sana.

Operasional shelter itu pun baru tutup pada pukul 02.00, atau mengikuti jadwal KRL commuter line.

Shelter Ojek Online di Stasiun Depok Baru menjadi wadah bertemunya pengemudi dan penumpang ojek online di sana, Selasa (22/5/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Shelter Ojek Online di Stasiun Depok Baru menjadi wadah bertemunya pengemudi dan penumpang ojek online di sana, Selasa (22/5/2018).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, shelter tersebut sudah dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti kamar mandi, mushala, warung makan, dan colokan gratis bagi para pengemudi.

Sebuah kanopi berbahan aluminium dan tenda berwarna hijau juga tersedia di sana untuk menghalau teriknya sinar matahari.

Baca juga: Pengemudi Ojek Online Minta Kenaikan Tarif, Begini Tanggapan Grab

Saiful berharap, perusahaan ojek online dapat memperhaikan shelter tersebut dan menyediakan fasilitas-fasilitas lainnya.

"Ini tenda aja baru dikasih setelah kita minta kemarin. Harapannya ya lebih peduli sama yang terjadi di bawah seperti ini. Misalnya WiFi kita belum ada," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com