JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menahan sembilan orang pilot dan seorang karyawan maskapai penerbangan Lion Air Group akibat pemalsuan dokumen perusahaan.
"Adanya dugaan perbuatan oknum atas pemalsuan kop surat, tanda tangan, dan stempel perusahaan yang diwujudkan menjadi sebuah dokumen personalia yaitu surat lolos butuh atau referensi kerja," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro, dalam keterangan tertulis, Selasa (22/5/2018).
Mereka yang ditahan adalah BP (30), GA (30), APP (24), EEI (26), IT (47), ANR (32), AFDA (31), FSF (31), dan OMS (35) serta seorang karyawan, T (31).
Baca juga: Lion Air Terlambat Terbang akibat Ban Tersangkut Aspal di Bandara Juanda
Danang mengatakan, dugaan pemalsuan dokumen dilakukan setelah adanya kerja sama dengan pihak ketiga yaitu karyawan internal.
"Mereka telah menggunakan dokumen kepegawaian yang seolah-olah asli untuk dapat bekerja di perusahaan penerbangan lain," ujar Danang.
Mereka dikenakan Pasal 263 KUHP tentang Pemalsuan Surat-surat atau Dokumen dengan ancaman pidana maksimal enam tahun.
Baca juga: Penumpang Bercanda Bawa Bom, Penerbangan Lion Air Pekanbaru-Jakarta Ditunda
Lion Air Group menegaskan aturan bagi awak pesawat yang mengundurkan diri sebelum ikatan dinas selesai wajib menyelesaikan kewajiban yang telah disepakati, termasuk biaya masa pelatihan.
Hal ini dilakukan agar kejadian pemalsuan dokumen perusahaan tidak lagi terjadi.
"Jika kewajiban itu tidak diselesaikan, maka dapat merugikan perusahaan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.