JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak 15 Mei, 20 unit bajaj dengan desain khusus Asian Games berkeliling pusat Jakarta untuk mempromosikan perhelatan yang bakal digelar Agustus 2018.
Mulyono, koordinator pengemudi bajaj Asian Games mengatakan, ke-20 bajaj merupakan bajaj milik pengemudi yang tergabung dalam Komunitas Bajaj Gas (Kobagas) di bawah binaan Perusahaan Gas Negara (PGN).
PGN kemudian menghias 20 bajaj ini sebagai ajang promosi.
Baca juga: Cerita Wahyudin Meraup Untung dari Bajaj Oranye
"Kalau sekarang untuk promosi, enggak bawa sewa," kata Mulyono, di Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018).
Ada tiga jenis bajaj yang didesain seperti tiga maskot Asian Games.
Ada Bhin Bhin yang merupakan cendrawasih asal Papua. Bajaj dicat kuning seperti maskot.
Baca juga: Melihat Kuburan Bajaj Oranye di Gang Makmur Jakarta Pusat
Bagian belakang bajaj juga ada motif pakaian suku Asmat di Papua yang jadi pakaian Bhin Bhin beserta helai-helai bulu.
Bagian depan juga dibuat menyerupai paruh Bhin-Bhin. Adapun sifat yang direpresentasikan Bhin-Bhin adalah strategi.
Setelah itu, ada Atung yang merupakan rusa bawean asal Gresik, Jawa Timur.
Baca juga: Bajaj Ditilang di JLNT Casablanca, Penumpang Pun Pindahkan ke Taksi
Atung memakai sarung bercorak tumpal dari Jakarta yang juga jadi cat samping bajaj. Atung merepresentasikan kecepatan.
Terakhir, Kaka, seekor badak bercula satu yang bisa ditemui di Ujung Kulon.
Agar menyerupai badak, bagian depan bajaj ditambah ornamen tanduk.
Baca juga: Cerita Mantan Sopir Bemo yang Kini Beralih ke Bajaj Roda Empat
Kaka memakai syal bermotif bunga Palembang berwarna merah yang juga bisa ditemukan di bagian atas bajaj.
Maskot ini merepresentasikan kekuatan.
"Namanya itu ternyata kalau digabung jadi Bhinneka Tunggal Ika," ujarnya.
Baca juga: Ingin Gaji Bulanan, Sopir Bajaj Qute Tertarik jika Ditawari OK Otrip