Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporkan Empat Tokoh PKS, Faizal Assegaf Diperiksa Polisi

Kompas.com - 23/05/2018, 17:12 WIB
Sherly Puspita,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis sekaligus mantan anggota Presidium 212 Faizal Assegaf menyambangi Polda Metro Jaya, Rabu (23/5/2018).

Kedatangannya hari ini untuk memberikan keterangan terkait laporannya terhadap sejumlah elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dengan tuduhan pencemaran nama baik dan fitnah.

"Kedatangan saya hari ini untuk melakukan BAP. Di dalam hukum kita bisa proaktif. Ini inisiatif saya (datang ke Polda Metro Jaya). Kasusnya memang harus cepat dibuat," ujar Faizal, ketika ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu.

Faizal melanjutkan, kepada penyidik ia akan menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan petunjuk mengenai keterlibatan PKS terhadap dukungan radikalisme dan terorisme.

Baca juga: Faizal Assegaf Laporkan Empat Tokoh PKS ke Polda Metro Jaya

"Pintu masuknya fitnah dan pencemaran nama baik. Karena masih terkait dengan isu bom teror. Jadi, benturan saya dengan PKS ini apa, kan soal teroris. Saya bawa bahan yang sama dan beberapa tambahan," tutur dia.

Ia meyakini dapat membuktikan sejumlah pelanggaran yang dilakukan PKS terkait laporan tersebut. "Kali ini saya bersumpah akan masuk pengadilan," sebut dia.

Seperti diketahui, empat tokoh PKS dilaporkan Faizal ke Polda Metro Jaya, Senin (21/5/2018). Keempat tokoh PKS yang dilaporkan itu adalah Sohibul, mantan Presiden PKS Anis Matta, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, dan Fahri Hamzah.

Baca juga: Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ini Tanggapan Presiden PKS dan Fahri Hamzah

Faizal menyebut, empat tokoh PKS tersebut telah melakukan pencemaran nama baik dan fitnah terhadap dirinya melalui media sosial. Laporan tersebut tercantum dalam laporan polisi nomor LP/2743/V/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus.

Ia mengatakan, kasus ini bermula ketika terjadi perdebatan antara dirinya dan sejumlah kader PKS mengenai terorisme. Ia pernah mempermasalahkan unggahan Anis Matta yang berisi puisi pujian untuk pimpinan teroris Al-Qaeda, Osama Bin Laden.

Baca juga: Ini Alasan Fahri Hamzah Cabut Laporan terhadap Presiden PKS

Permasalahan itu berbuntut panjang ketika Faizal mengunggah sebuah status di media sosial untuk menanggapi serentetan aksi teror yang terjadi di Mako Brimob dan Surabaya.

"Awalnya saya posting mengatakan, meminta pemerintah dan Polri melakukan pengawasan yang ketat terhadap kantor-kantor PKS di Jawa Timur, karena diduga kader dan loyalisnya itu menggoreng isu terorisme yang mengakibatkan suburnya radikalisme," kata Faizal, Senin.

Karena postingan tersebut, pada 15 Mei 2018 Faizal dilaporkan pimpinan DPP PKS Jawa Timur dengan tuduhan melakukan fitnah keji terhadap PKS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com