Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seto Mulyadi Akan Fasilitasi Pertemuan CW dan Reza Indragiri

Kompas.com - 23/05/2018, 19:35 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengatakan, dirinya akan memfasilitasi pertemuan antara Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak LPAI Reza Indragiri dan CW (63), perempuan yang dilaporkan dengan tuduhan melakukan penyekapan terhadap anak adopsinya.

"Iya (akan memfasilitasi pertemuan antara Reza dan CW). Itu yang kami utarakan," ujar Seto di Mapolda Metro Jaya, Rabu (23/5/2018).

Pria yang akrab dipanggil Kak Seto itu mengatakan, pertemuan ini ia usulkan agar terjalin hubungan yang baik antara kedua belah pihak.

Baca juga: 2 Bulan Bergulir, Ini Keberlanjutan Kasus CW yang Diduga Sekap Anak Adopsi di Hotel

"Saya juga minta supaya ada komunikasi ini, tapi mungkin dengan berbagai kesibukan mungkin belum terekspos mungkin ya. Tapi saya waktu itu sudah menekankan bahwa semua itu harus dengan cara komunikasi kalau seandainya salah atau keliru harus berani minta maaf dan sebagainya," kata dia.

Seto mengatakan, Reza Indragiri telah berkoordinasi dengan LPAI secara kelembagaan sebelum melayangkan laporan tersebut. Ia juga mengaku telah melakukan klarifikasi kepada sejumlah pihak.

"Sebenarnya dari berbagai sumber sudah dikumpulkan. Memang kemudian ada upaya perlawanan dan sebagainya, itu wajar sekali. Kami menangani kasus-kasus kekerasan terhadap anak kadang-kadang kami bermaksud menolong tapi dibalikkan sebagai tertuduh, terdakwa dan sebagainya," kata dia.

Namun ia mengungkapkan, pihaknya belum melakukan komunikasi secara langsung dengan CW sebelum melayangkan laporan ke polisi.

"Iya mungkin memang bertindak cepat, karena sesuatu yang ingin dilakukan karena adanya pengaduan-pengaduan itu ya bahwa itu ada perdebatan mengenai bukti dan sebagainya itu sedang diupayakan untuk penyelesaiannya," kata Seto.

CW (60-an) mengadopsi lima anak dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Dua anak di antaranya tengah mengidap penyakit kronis.

Baca juga: Polisi Periksa 5 Anak Adopsi CW Terkait Dugaan Penyekapan di Hotel

CW dan kelima anak adopsinya tinggal selama bertahun-tahun di sejumlah hotel di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

Kehidupan keluarga CW menjadi konsumsi publik saat salah satu anak adopsinya yang berinisial F (14) kabur dari Hotel Le Meridien, tempat menginap mereka, dengan alasan tak tahan atas perlakuan kasar CW.

Reza Indragiri beberapa kali memberikan keterangan mengenai alasannya melaporkan CW ke polisi di sejumlah media massa.

Namun pihak CW kemudian mengadukan Reza juga ke polisi karena dianggap telah melakukan pencemaran nama baik dan fitnah melalui media elektronik.

Kuasa hukum CW, Thomas Edison mengatakan, Reza menyampaikan sejumlah pernyataan yang diduga fitnah saat menjadi narasumber di sebuah tayangan di salah satu stasiun televisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com