Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Gelandangan dan Manusia Gerobak Terjaring Razia Pekat di Jaktim

Kompas.com - 24/05/2018, 14:53 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 371 minuman keras berbagai merek, 23 gelandangan, dan 12 manusia gerobak, terjaring razia penyakit masyarakat (pekat) yang dilakukan Pemkot Jakarta Timur, Rabu (23/5/2018) malam.

Kasatpol PP Jakarta Timur Hartono Abdullah mengatakan, razia pekat yang melibatkan 185 petugas dari berbagai instansi seperti, Satpol PP, Sudinsos, TNI, dan Polri, itu langsung menyasar ke titik rawan di 10 kecamatan yang ada di Jakarta Timur.

"Kegiatan ini kami laksanakan guna menciptakan wilayah Ibu Kota tetap kondusif bagi warga, sehingga mereka bisa beraktivitas aman dan nyaman," ujar Hartono, Kamis (24/5/2018).

Sepuluh titik yang dimaksud di antaranya adalah, Cakung, Cililitan, Kebon Singkong, Perumpung, Gunung Antang, Pasar Rebo, Kampung Melayu, Stasiun Jatinegara, dan Terminal Pulogadung.

Baca juga: Dari WNA yang Terjaring Razia di Kelapa Gading, Ada yang Diduga Memiliki Narkoba

Sasaran razia ini yakni Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), wanita rentan sosial, minuman beralkohol, dan sebagainya. Para gelandangan atau PMKS banyak terjaring di kolong flyover Kampung Melayu.

Mereka langsung dibawa ke Panti Sosial di Ceger untuk penanganan selanjutnya. "Mereka semua akan dikirim ke panti sosial untuk rehabilitasi dan pembinaan oleh dinas sosial,” ujar Hartono.

Sedangkan untuk pekerja seks komersil alias PSK yang biasa beredar di Jalan Raya Matraman, di tepi rel kereta api Stasiun Jatinegara, tidak dijumpai dalam operasi semalam.

Baca juga: Ini Pelanggaran yang Ditemukan dari WNA yang Terjaring Razia

Pihaknya malah mendapati 371 miras berbagai jenis termasuk oplosan yang dijual di warung-warung di sana. Miras itu akan dimusnahkan.

"Mungkin ini minggu pertama Ramadan, jadi masih sepi (PSK), kita hanya temukan beberapa krat miras di sana dan langsung diamankan,” tambah dia.

Pihaknya akan terus menggelar lima operasi tambahan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat dalam beraktivitas, khususnya malam hari.

“Razia akan berlangsung sebanyak lima kali lagi, dan juga menyisir lokasi yang rawan akan tawuran,” ujar dia.

Kompas TV Beberapa WNA yang tertangkap razia langsung melakukan prosedur pemeriksaan dokumen dan menjalani tes urine untuk mencegah penyalahgunaan narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com