Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tersangka Bobol Tembok Kantor Pusat Gadai dengan Pura-pura Sewa Kontrakan

Kompas.com - 25/05/2018, 21:11 WIB
Sherly Puspita,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - I (39), tersangka kasus pembobolan tembok kantor pusat gadai menceritakan cara melancarkan aksi kejahatannya.

I berkisah, mulanya para pelaku akan memetakan lokasi yang pas. Mereka mencari rumah kontrakan yang terletak di samping kantor tersebut.

"Biasanya kami beraksi setelah 2 minggu tinggal di rumah itu. Sama warga ngakunya kami pedagang pasar. Tapi kami jarang bersosialisasi juga," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (25/5/2018).

Baca juga: Oknum TNI Disebut Terlibat Pembobolan Pegadaian di Bekasi dan Depok

Tak hanya itu, para pelaku juga mempelajari situasi untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melancarkan aksinya.

"Biasanya kami (membobol tembok kantor pegadaian) mulai jam 21.00 sampai 03.00. Biasanya akhir pekan, enggak ada satpam kan," ujar I.

Tembok kantor pegadaian yang dijebol. (Dokumen Polda Metro Jaya)Kompas.com/Sherly Puspita Tembok kantor pegadaian yang dijebol. (Dokumen Polda Metro Jaya)

Menurut I, biasanya para pelaku membobol tembok dengan menggunakan bor manual yang tak menimbulkan suara terlalu berisik.

Namun dalam kondisi-kondisi tertentu pelaku menggunakan bor listrik untuk membobol tembok.

Untuk menyamarkan suara berisik akibat pengeboran dan pembobolan tembok para pelaku membunyikan musik keras-keras.

"Kalau tembok keras kami pakai bor listrik. Kami kan membawa speaker. Kalau sedang melakukan pembobolan kami membunyikan musik keras-keras. Ya misalnya dangdut," sebutnya.

Baca juga: Kapten Pembobolan Tembok Pegadaian di Depok dan Bekasi Ditembak Mati

Setelah berhasil menjebol tembok, pelaku akan masuk ke dalam kantor pusat gadai melalui lubang tersebut dan mengambil barang-barang yang ada di dalam kantor pegadaian.

"Nanti H (oknum TNI) akan menjemput kami dan membawa barang-barang itu," sebutnya.

I dan empat pelaku lainnya telah melancarkan aksinya di tiga lokasi di kawasan Depok dan Bekasi. Seorang tersangka berinisial R (38) ditembak mati karena melawan saat hendak diamankan.

"Kami masih menelusuri LP lainnya. Sejauh ini total kerugian lara korban mencapai Rp 2 miliar," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jumat.

Baca juga: Oknum TNI Disebut Terlibat Pembobolan Pegadaian di Bekasi dan Depok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com