JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengubah pola pengamanan sidang kasus terorisme dengan terdakwa Aman Abdurrahman di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (30/5/2018). Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Budi Sartono mengatakan, pola pengamanan diubah setelah polisi melakukan beberapa evaluasi.
"Polanya saja yang kami ubah. Sekarang kami akan lebih banyak patroli di luar pengadilan. Untuk beberapa pola pengamanan, kami nanti lebih banyak yang tidak berseragam untuk patroli di luar sidang," kata Budi di PN Jakarta Selatan.
Meski ada perubahan pola pengamanan, Budi menyebutkan jumlah aparat yang diterjunkan untuk melakukan pengamanan sama seperti sidang pada Jumat pekan lalu. Ada 278 personel gabungan Polri dan TNI yang ditugaskan menjaga keamanan.
Baca juga: Jaksa Tanggapi Pembelaan Terdakwa Terorisme Aman Abdurrahman Hari Ini
Aparat keamanan juga meningkatkan kewaspadaan mereka.
"Kewaspadaan ketat, tidak boleh lengah, tidak boleh under estimate. Jajaran Polres Jaksel dengan Kodim mengamankan dengan maksimal," kata Budi.
Dari pantauan Kompas.com, pengamanan di PN Jakarta Selatan pada hari ini tampak ketat. Gerbang masuk dan keluar ditutup dan dijaga polisi bersenjata. Setiap pengunjung yang masuk ke area PN Jakarta Selatan diperiksa badan dan isi tasnya. Para pengunjung juga dilarang memarkir kendaraan mereka di halaman pengadilan.
Polisi juga berjaga di dalam lingkungan pengadilan dan di ruang sidang utama, tempat sidang akan berlangsung.
Selama sidang Aman berlangsung, tidak akan ada sidang lain yang berlangsung di PN Jakarta Selatan. Sidang lainnya baru akan digelar siang nanti.
Selain itu, SPBU yang berlokasi di seberang PN Jakarta Selatan juga ditutup dan dijaga polisi bersenjata. SPBU ini ditutup setiap sidang Aman berlangsung sejak sidang beragenda pembacaan tuntutan.
Aman telah dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut umum (JPU). Jaksa menilai Aman menggerakkan orang lain melakukan berbagai aksi terorisme di Indonesia.
Namun, Aman membantahnya. Dia mengaku hanya menyuruh murid-muridnya hijrah dan jihad di Suriah, bukan melakukan aksi teror.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.