Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shandra "Mendulang" Emas Murni dari Barang Bekas Ponsel dan Komputer

Kompas.com - 30/05/2018, 13:19 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com — Bangkai-bangkai telepon genggam bertumpuk di tempat tinggal Shandra Setiawan (32) di kawasan Citayam, Depok, Jawa Barat.

Bentuk bangkai telepon genggam tersebut sudah tidak karuan. Tumpukan lempengan besi berwarna hijau tampak mendominasi.

Rupanya, lempengan-lempengan itu yang menjadi sumber nafkah Shandra. Sudah 10 tahun terakhir Shandra menekuni pekerjaan di bidang pengolahan limbah elektronik.

Tidak main-main, lempengen besi prosesor telepon genggam dan komputer mengandung menjadi emas murni yang berharga tinggi.

"Malah emas yang dari bahan elektronik ini lebih murni dari yang biasa ada di pasaran. Ini kadar emasnya 99 persen," kata Shandra saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (30/5/2018).

Baca juga: Kisah Ershad, Mengolah Limbah Elektronik Jadi Perhiasan untuk Ekspor

Shandra menceritakan, ada sejumlah tahap yang harus dilalui untuk "menyulap" barang elektronik bekas menjadi emas murni.

Tahap pertama adalah membongkar "jeroan" barang elektronik itu sehingga diperoleh lempengan besi yang biasa disebut prosesor.

Dari lempengan besi itu nanti akan dipilah sejumlah komponen yang dirasa bisa diolah menjadi emas. Sementara komponen lainnya biasanya dijual kembali.

"Itu yang nggak kepakai biasanya dikiloin lagi bisa diekspor ke China atau Korea. Enggak tahu juga di sana bakal diapakan," kata Shandra.

Ia menuturkan, pada tahap berikutnya, komponen yang diperoleh dari lempengan besi itu akan dibakar menggunakan las.

"Dari prosesor itu pakai timah ditaruh di mangkok dan api kayak las karbit. Dipanasin begitu, dibakar lalu dicelupin ke timah panas," katanya.

Setelah dicelup ke timah panas, barulah unsur-unsur emas dari benda tersebut muncul. Tak hanya kandungan emas, ada pula kandungan perak dan tembaga yang muncul.

Kandungan emas yang muncul kemudian dilebur menggunakan zat kimia bernama netrit. Setelah itu, jadilah logam emas berbentuk bulat yang siap dijual ke toko-toko emas.

Semua Barang Elektronik

Shandra mengatakan, hampir seluruh limbah barang elektronik bisa diolah kembali untuk mendapatkan emas, mulai dari telepon genggam, komputer, hingga modem internet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com