Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desain Selter Kampung Kunir dari Pemprov DKI Tak Sesuai Keinginan Warga

Kompas.com - 31/05/2018, 14:53 WIB
Rima Wahyuningrum,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wilastri (42), warga Kampung Kunir, Pinangsia, Jakarta Barat mengatakan, desain selter yang diusulkan Pemprov DKI Jakarta, berbeda dengan keinginan warga.

"Ternyata Pak Sekda bawa desain sendiri, kita sudah siapkan sama sesuai harapan kita. Kalau yang desain Pak Sekda ada yang ngadap ke kecamatan, ada yang ngadap ke yang lain. Enggak hadap-hadapan," kata Wilastri, kepada Kompas.com, Kamis (31/5/2018).

Wilastri mengatakan, warga Kampung Kunir telah bekerja sama dengan arsitek dari Architectute Sans Frontiere (ASF) dalam membentuk desain selter selama 6 bulan terakhir.

Baca juga: Sandiaga Ingin Selter untuk Warga Kampung Kunir Bisa Dieksekusi Sebelum Lebaran

Nantinya, bangunan akan terdiri atas dua lantai yang mana lantai 1 untuk warga lansia dan lantai 2 untuk warga bukan lansia.

Desain selter dari ASF terbagi atas 11 unit dalam tiga bangunan untuk bisa memenuhi 33 KK warga. Akan ada fasilitas umum seperti musala, tempat pemandian, mencuci dan balai warga. 

 

Usulan desain yang diajukan Pemprov DKI dinilai mengurangi interaksi warga. "Mau kita tuh hadap-hadapan. Jadi ada interaksi warga. Kalau punggung-punggungan kayaknya gimana. Muter dulu kalau mau main" ujar Wilastri. 

Baca juga: Pemprov DKI Akan Bangun 33 Selter di Kampung Kunir

Perbedaan usulan desain antara warga dengan pemerintah juga disampaikan Ketua RT 004 Samiran. Mereka telah sepakat akan dibuatkan selter di lahan lama dengan target pengerjaan sebelum Hari Raya Idul Fitri. 

"Selter perlu ditanyakan lagi maket desainnya. Karena warga begitu Pak Sekda memberitahu akan dibangun selter, terlalu antusias sampai tidak memperhatikan ternyata beda dengan yang sudah mereka susun," kata dia.

Sebelumnya, jumlah lantai dan desain gedung dari Pemrov DKI Jakarta berbeda dengan yang diharapkan warga. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah saat bertandang ke Kampung Kunir pada Selasa (29/5/2018).

Baca juga: Dinas Perumahan: Belum Ada Lahan Bangun Shelter di Kampung Kunir

"Bagian depannya (selter) itu ada dua lantai. Bagian belakang yang menghadap kecamatan (Tamansari) satu lantai. (Selter) yang menghadap ke jalan raya dan kali ada dua lantai," ujar Saefullah, Selasa.

Perbedaan desain versi pemerintah yaitu bangunan terdiri atas bagian satu lantai 22 unit dan dua lantai 11 unit. Sementara luas dan fasilitas umum sama dengan yang diharapkan warga.

Saat ini, tersisa 33 KK dari 73 KK warga Kampung Kunir usai digusur dalam program penataan dari era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Puranama pada 2015. Hanya tersisa beberapa warga yang menetap di lahan lama, sisanya ke Rusun Marunda dan mengontrak rumah.

Kompas TV Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyambambangi Kampung Akuarium Penjaringan Jakarta Utara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com