JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menilai orang yang mengambil tutup saluran air atau gorong-gorong underpass Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan, tidak Pancasilais.
Padahal, dia berharap, masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila, apalagi dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila.
"Contohnya, mengambil tutup jalan di Mampang-Kuningan yang baru diresmikan, itu tidak Pancasilais," ujar Sandiaga, di Lapangan IRTI, Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/6/2018).
Baca juga: Penutup Gorong-gorong Underpass Mampang-Kuningan Diduga Dicuri
Sandiaga menyampaikan, hilangnya penutup gorong-gorong underpass bisa membahayakan orang lain, khususnya pengendara. Sebab, hal tersebut menyebabkan underpass berlubang.
"Itu kan membahayakan orang lain. Saya baru dikirimi foto-fotonya, itu bahaya sekali kalau sepeda atau motor, atau bahkan mobil lewat. Itu tidak Pancasilais," kata Sandiaga.
Baca juga: Lubang di Underpass Kuningan-Mampang Diberi Road Barrier Fiber
Sandiaga berharap, nilai-nilai Pancasila terus hadir dalam denyut nadi setiap warga, salah satunya dengan berlaku adil.
Sebelumnnya, sebanyak 25 gorong-gorong di underpass Mampang-Kuningan tidak memiliki penutup. Penutup gorong-gorong itu diduga dicuri.
Baca juga: Hati-Hati, Underpass Kuningan-Mampang Berlubang karena Tak Ada Penutup Gorong-gorong
Akibatnya, titik-titik di lajur kiri jalan dari arah Kuningan menuju Mampang berlubang.
Untuk sementara waktu, lubang gorong-gorong ditandai dan ditutup menggunakan road barrier fiber berwarna oranye, sampai pemerintah selesai membuat pengganti tutupnya.