Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja Katedral Bersama Sejumlah Komunitas Gelar Buka Puasa Bersama

Kompas.com - 01/06/2018, 19:24 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gereja Katedral bersama sejumlah kelompok, seperti Gusdurian, Komunitas Pustaka Bergerak Indonesia, dan Gerakan Kebaikan Indonesia, mengadakan buka puasa bersama di Aula Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Jumat (1/6/2018).

Pantauan Kompas.com, Jumat sore, ratusan masyarakat dengan antusias menghadiri kegiatan tersebut.

Sebelum berbuka puasa, Kepala Paroki Gereja Katedral Jakarta, Romo Hani Rudi Hartoko, mengajak serta warga yang hadir untuk berkeliling tempat-tempat yang ada di Katedral. Hani juga memberikan pengetahuan terkait sejarah Katedral.

"Kenapa Katedral dan Istiqlal berdekatan, itu ide dari Bung Karno. Ini menunjukan bahwa Indonesia hidup dalam harmoni dan persaudaraan. Tamu-tamu kenegaraan kadang kalau sudah mengunjungi Istiqlal, dia nyeberang kemari," ujar Hani.

Baca juga: Buka Puasa Bersama, JK Puji Desain Arsitektur Kantor DPD Golkar DKI

Hani mengaku senang dengan diadakannya kegiatan tersebut. Ia menilai, kegiatan ini bisa kembali mempertegas bahwa Indonesia merupakan negara Pancasila yang memiliki keragaman suku dan budaya.

Kegiatan ini juga diharapkan bisa meneguhkan umat Kristian atas insidien teror bom di Surabaya, yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Dalam kesempatan ini, mereka juga ingin meneguhkan umat Kristiani yang mungkin beberapa waktu yang lalu sempat terpukul karena peristiwa di Surabaya, lalu mereka mengajak membuat sesuatu dan itulah dipakai kesempatannya untuk berbuka puasa," ujar Hani.

Baca juga: Saat Oesman Sapta Candai Capres dan Cawapres di Acara Buka Puasa Bersama

"Tanggal 1 Juni saat hari lahir Pancasila dan itulah semangat yang ingin dibangun dan meneguhkan semangat kerja bakti, sama-sama mempertegas kebangsaan toleransi dan solidaritas kemanusiaan," ujar Hani.

Putri Presiden Indonesia ke-4 KH Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, juga hadir dalam kegiatan tersebut. Alissa mengatakan, kegiatan ini digelar untuk mempererat solidaritas antar agama, khususnya atas dampak teror di Surabaya.

Kegiatan ini juga dimaksudkan memberi pesan kepada pihak-pihak tertentu yang dianggap ingin memecah umat di Indonesia, bahwa rakyat Indonesia tetap bersatu di tengah goncangan apapun.

Baca juga: Kurma dan Gorengan, Camilan Buka Puasa yang Paling Banyak Diperbincangkan di Medsos

"Katedral kami pilih karena mengingat bom Surabaya. Kami ingin tunjukan solidaritas kami. Kalau memilih 1 Juni tidak kami rencanakan, ini rencana Tuhan ya, Tuhan mau kami kumpul memperingati hari Pancasila tanpa proyek-proyekan," ujar Alissa.

"Ini juga jawaban kepada kelompok-kelompok yang menyebutkan kalau Indonesia itu harus disekat-sekat, kami enggak mau terima itu," ujar Alissa.

Kompas TV Sebagai bentuk toleransi antar umat beragama Kelompok Wanita Katolik Republik Indonesia di Jember menyediakan menu berbuka puasa murah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com