Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Warung Jurnalis", Akun Penangkal Berita Hoaks di Media Sosial

Kompas.com - 02/06/2018, 14:07 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dipicu banyaknya akun Instragram yang menyebarkan hoaks di masyarakat, sekelompok jurnalis membuat akun "tandingan".

Pada 2016, mereka melahirkan akun bernama "Warung Jurnalis", guna melawan informasi hoaks tersebut.

"Salah satunya memang untuk mengkonfirmasi berita-berita hoaks yang ramai di medsos," kata Roy, salah satu admin sekaligus penggagas terbentuknya akun "Warung Jurnalis", saat berbincang dengan Kompas.com, di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (2/6/2018).

Roy mengatakan, mereka melihat banyak akun di media sosial yang hanya mementingkan pengunjung, tetapi abai terhadap kebenaran. Sebab, tak sedikit akun yang menyampaikan informasi bombastis, tetapi tidak terkonfirmasi. 

Baca juga: Kisah Lahirnya Akun Dramaojol.id yang Bermula dari Pangkalan Ojek

"Nah, melalui 'Warung Jurnalis', kami ingin mencerdaskan netizen kalau ini nih berita yang benar, yang terkonfirmasi," ujar Roy.

Nama 'Warung Jurnalis' sendiri berasal dari nama "tongkrongan" sekelompok wartawan yang berada di sekitar Matraman. Di tongkrongan itu, terdapat sebuah warung yang memang menjadi langganan para wartawan.

Akhirnya, mereka sepakat menamai akun yang kini telah diikuti lebih dari 40.000 pengikut itu sebagai 'Warung Jurnalis'.

Roy mengatakan, di awal lahirnya akun tersebut, lebih banyak informasi yang diunggah hanya berupa kegiatan para jurnalis di lapangan.

Namun, belakangan informasi yang diunggah berganti dengan peristiwa yang sedang terjadi, seperti kebakaran, kecelakaan, aksi demo, atau perisitiwa lain, yang menjadi sorotan masyarakat.

Unggahan itu membuat netizen tertarik, sehingga akun yang mulanya hanya diikuti ribuan pengguna Instagram itu kini sudah memiliki puluhan ribu pengikut.

Baca juga: Pesan Admin Dramaojol.id untuk Perusahaan dan Pengguna Ojek Online

Konten yang diunggah baik foto maupun video, kebanyakan berasal dari hasil peliputan wartawan di lapangan. Wartawan yang memberikan informasi tidak hanya di Jabodetabek, tapi juga di seluruh wilayah di Indonesia.

Libatkan warga

Semakin dikenalnya akun 'Warung Jurnalis' membuat sumber informasi juga semakin banyak. Unggahan yang bisanya hanya dikirim oleh para jurnalis di lapangan, kini juga terbuka untuk netizen.

Hanya saja, kata Roy, akun Warung Jurnalis tetap menggunakan kode etik jurnalistik. Seluruh informasi baik foto maupun video yang diunggah di akun tersebut harus sudah terkonfirmasi.

Pihaknya tak langsung mengunggah informasi yang didapatkan dari netizen, tetapi mengonfirmasi terlebih dulu dengan berbagai cara.

Baca juga: Begini Cara Admin Dramaojol.id Menyeleksi Konten

Misalnya mendatangi lokasi kejadian, menghubungi pihak berwenang, atau mengecek pemberitaan yang telah ditayangkan di media-media mainstream yang telah terdaftar di Dewan Pers.

Mereka tak ingin sekadar mengunggah informasi untuk mendatangkan pengunjung, tapi tak mempertanggungjawabkan kebenarannya. 

"Kalau kami cuma ingin dapat viewers banyak, bisa saja kami posting dulu konfirmasi nanti. Tapi, tidak begitu, kami ingin mencerahkan masyarakat agar tidak terkena isu hoaks, malu juga kita kan sebagai wartawan, kalau ngasih informasi yang salah," ujar Roy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com