JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan, pengerjaan proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek akan dihentikan selama 20 hari, pada H-10 menjelang lebaran, dan H+10 setelah Lebaran.
"(Dihentikan) H-10 sd H+10. Prinsip mengutamakan keselamatan kerja proyek dan sekaligus kelancaran operasional," ujar Desi melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Selasa (5/6/2018).
Secara terpisah, AVP Corporate Communications Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan, selain proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek, seluruh proyek pengerjaan tol lainnya akan dihentikan sementara.
Hal ini, kata Heru bukan hal baru. Selama musim mudik, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) meminta agar seluruh proyek dihentikan sementara guna menjaga kenyamanan perjalanan para pemudik.
Baca juga: Kemenhub Imbau Truk Tidak Lalui Tol Jakarta Cikampek Mulai 8 Juni
Heru mengatakan, penghentian proyek tersebut tidak akan berpengaruh pada target penyelesaian tol layang tersebut. Ini disebabkan Jasa Marga telah memperhitungkan seluruh waktu penghentian proyek, termasuk penghentian pengerjaan setiap mudik lebaran.
"Penghentian tidak akan berpengaruh pada jadwal karena sudah dihitung kapan mereka tidak bisa bekerja," ujar Heru.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) merupakan proyek inisasi Jasa Marga sebagai solusi dari kepadatan yang sering terjadi di Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, sekaligus sebagai jalur alternatif bagi pengguna jalan tol yang akan menuju ke Cikampek/Bandung atau menuju Jakarta.
Jalan tol sepanjang 36,40 Km ini membentang di Ruas Cikunir-Karawang Barat. Ditargetkan proyek tol ini selesai pada 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.